PARODY
hidup itu konyol
kalau hidup saja penuh kekonyolan...
gimana makhluknya gak edan?!
seperti parodi, mereka menjalaninya dengan mengikuti alur semesta-
-tapi dengan ugal-ugalan
---
mohon hargai karya setiap orang
mungkin agak gila dan gak jelas...
Mungkin bahasa yang digunakan mengandung kata-kata kasar.
Mohon bijak dalam membaca.
———
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajahnya berseri tatkala menapakkan kaki keluar rumah. Pagi ini, gadis bersurai cokelat itu tampak bersemangat untuk melakukan aktivitasnya.
Tahun ajaran baru di SMA Merdeka--salah satu sekolah swasta terfavorit di Kota Jakarta. Gadis itu termasuk peserta didik baru. Di dada sebelah kanan terdapat nametag yang bertuliskan nama Naura Darcie Aileen. Orang-orang mengenalnya sebagai Naura.
“Pagiku cerahku matahari bersinar ku gendong tas merahku di pundak, ahayyy!” Naura bersenandung ria.
“Mak, lihat deh, itu Mbak-nya buta warna apa gimana, ya? Orang jelas-jelas tasnya warna ijo, malah dibilang merah,” celetuk salah satu anak kecil yang duduk di dekat toko kelontong bersama seorang wanita paruh baya.
“Iya, kasihan. Mana masih perawan. Besok kamu jangan kayak gitu, ya,” jawab wanita itu pada anak laki-laki yang diduga putranya.
Naura melangkah lambat kala melewati dua orang itu. Pandangannya sinis pada mereka. Apa salahnya bernyanyi? Toh, yang punya tas dia, yang punya mulut dia.
“Iya, Mak. Besok kalau gede aku gak mau kayak dia. Aku pengin jadi pilot biar bisa naik kereta!” antusias si bocah.
Naura sontak membulatkan mata, meski juga gak kelihatan bulat sih, orang dia sipit.
“Ih! Kok naik kereta sih?”
“Lha emangnya apa, Mak?”
“Kuda dong!” jawab si ibu dengan mantap, dengan keyakinan seratus persen.
Naura dibuat geleng-geleng kepala. Akhirnya, gadis itu memilih memalingkan muka, takut sawan. Dia melanjutkan langkah sambil bergumam,
“Segoblok-gobloknya orang goblok, ternyata masih ada yang lebih goblok. Astaghfirullah...”
•••
“Ma! Berangkat!”
“Ya! Hati-hati!”
“Assalamu alaikum.”
“Wa alaikumsalam.”
Yang satu ini namanya VelisyaAlthea, biasa disapa Veli. Sama seperti Naura, Veli juga seorang peserta didik baru di SMA Merdeka. Btw, Naura dan Veli ini adalah sohib sejak duduk di bangku sekolah dasar. Anehnya, mereka selalu berada di sekolah yang sama dari SD hingga kini masuk SMA. Seneng gak tuh?
“Eh! Vel! Bentar! Mama mau titip uang buat bayar utang di warungnya Teh Susi!” Mama terlihat berlari mengejar putrinya yang telah hilang dari pandangan. Waduh, padahal sudah ngos-ngosan, ninggalin ikan lele yang gak tau itu gosong atau tidak, eh malah anaknya sudah keburu berangkat sekolah.