Sorakan demi sorakan terdengar menggema di stadion sepak bola Kota Beika ketika Naoki dari Tokyo Spirit mencetak gol di menit ke delapan. Begitu juga dengan Shinichi, Ayumi, Mitsuhiko, dan Genta yang turut menyoraki dari bangku penonton. Professor Agasa sudah tertidur pulas di bangkunya. Sedangkan Haibara masih terfokus pada Higo yang berusaha menguasai bola.
"Ayo Higo! Cetaklah gol untuk Big Osaka!" Desis Haibara dengan serius. Shinichi sedikit kesal melihat Haibara terus menyemangati Higo. Ia sedikit cemas jikalau Haibara menyukai Higo lebih dari sekedar idol. Shinichi sendiri tidak tahu kenapa perasaan itu muncul. Yang pasti saat ini ia merasa sangat kesal.
"Jangan terlalu berharap pada Higo! Tokyo Spirit tidak akan kalah semudah itu," ucapnya memprovokasi Haibara.
Haibara hanya meliriknya tanpa ekspresi. Ia menahan amarahnya, karena ia tahu Shinichi akan senang bila ia marah. Meskipun ia ingin memenggal kepala Shinichi sekarang juga, haibara mencoba bersikap santai.
"Berani bertaruh?" Tanya Haibara dengan senyum miringnya.
"Akan kupertaruhkan segalanya untuk Tokyo Spirit!" Seru Shinichi penuh percaya diri.
"Lihat saja sampai Higo membuat gol dengan menakjubkan!" Balas Haibara. Ia sudah fokus kembali pada permainan Higo. Shinichi kesal, lagi lagi ia menyebut nama Higo.
"Higo-mu itu tidak lebih baik dariku!" Celetuk Shinichi.
"Percaya diri sekali kau, Tantei-san?" Cibir Haibara.
"Tentu saja tidak akan ada yang bisa menanding..."
"SHHTTTT!!!"
Desis ketiga bocah yang sedang fokus pada tontonan mereka."Dia seperti Conan saja! Selalu bertengkar dengan Haibara di saat menegangkan seperti ini,"
Protes Genta merasa terganggu."Maaf! Maaf!" Ucap Shinichi sambil menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Lihatlah! Cara meminta maaf dan cara bicaranya pun sama dengan Conan!" Tambah Mitsuhiko memerhatikan Shinichi.
"Aku kan memang Conan!"
Ucap Shinichi dalam hati."Jangan-jangan Kak Shinichi adalah Conan yang sedang menyamar,ya?" Celetuk Ayumi membuat Shinichi hampir tersedak ludahnya sendiri.
Pertanyaan itu terdengar sangat konyol meskipun sebenarnya tidak jauh dari kebenarannya.
"Tentu saja bukan! Ucapanmu itu lucu sekali, Conan itu saudara jauhku!"
"Pantas saja mirip!" Seru Ayumi.
"Tapi aku terlihat lebih tampan, kan?" Tanya Shinichi sambil sedikit berpose.
"Tidak! Conan lebih tampan! Karena itu aku menyukainya!"
Jawab Ayumi lugu."Hmp!" Suara Haibara menahan tawanya. Ia melirik Shinichi yang kini menatapnya sebal.
"Tapi kakak lebih keren!" Ucap Mitsuhiko mengajukan jempolnya.
"Lebih tinggi dan besar!" Sambung Genta asal-asalan.
"Lebih tangguh!" Ucap Ayumi.
"Lebih cerdas!" Lanjut Mitsuhiko.
"Dia lebih bodoh!" Sahut Haibara
"Kau salah Haibara! Kakak ini memang cerdas! Bukan seperti Conan yang suka sok pintar lalu meninggalkan kita diam-diam untuk suatu kasus," keluh Genta menuangkan segala unek-uneknya.
"Mati kau genta!" Batin Shinichi.
"Jika Conan mendengarnya dia akan membunuhmu!" Ucap Shinichi menatap malas Genta.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cause Of My Euphoria
FanfictionAku ingin berada disisi Shinichi Kudo sampai akhir. He is the cause of my euphoria.