19.Cinta?

1.7K 105 14
                                    

Shiho mulai khawatir dengan keadaan Shinichi. Sudah sepuluh menit pria itu ke kamar mandi. Tapi ia tidak juga muncul.

"Kau menghawatirkan Kudo? Tenanglah! Dia pasti baik-baik saja! Minumlah ini! Kau akan merasa lebih baik," ucap Hajime menenangkan Shiho dengan segelas air putih.

Shiho mengangguk, ia meminum air itu. Kemudian bernafas panjang, ia terus menatap ke bawah. Ia merasa ada sesuatu terjadi pada Shinichi. Suasana benar-benar canggung, apalagi kini di tempat itu hanya ada mereka dan Orieki. Tamu yang lain sudah pulang sejak beberapa menit yang lalu.

"Ryuzaki! Apa kau bertemu Kudo?" ucap Hajime ketika Ryuzaki datang.

"Ya, dia di kamar mandi!" ucap Ryuzaki dengan smirk ke arah Hajime.

"Bagus! Kau pergilah ke kamarku! Bagianmu sudah selesai, " ucap Hajime dingin.

"Baiklah! baiklah!" dengus Ryuzaki berlalu begitu saja.

Entah mengapa Shiho merasa aneh dengan tingkah keduanya. Ia ingin menyusul Shinichi apapun yang terjadi. Baru saja ia beranjak, Hajime menahan lengannya kuat.

"Mau kemana, sayang?!" ucap Hajime dengan senyum mengerikan. Shiho terbelalak, sudah ia duga mereka tidak beres.

"Lep...ash!!" Shiho terkejut, pasalnya ketika ia ingin berteriak, suaranya menghilang dan tenggorokannya terasa sakit.

"Lepaskan..." ucap Shiho begitu lirih. Ia tidak tahu kenapa ia hanya bisa mendesis. Gadis itu berusaha melepaskan genggaman Hajime pada tangannya. Tapi Hajime justru menariknya sampai terjatuh ke sofa. Shiho benar-benar panik.

Hajime dengan cekatan menindih tubuh Shiho, Shiho ingin menolak, tapi suaranya tidak keluar sama sekali.

"Kau bingung kenapa suaramu hilang, hm? Minumanmu sudah kucampur dengan obat yang membuat kau tidak bisa berteriak! Tapi tenang saja! Kau masih bisa mendesah, sayangku!"
Ucap Hajime menyentuh dagu Shiho dan membelainya.

"Aku mencintaimu, Miyano! Karena itu aku melakukan ini, aku ingin memilikimu seutuhnya, seharusnya kau tahu aku berteman dengan Kudo hanya untuk mendapatkanmu!" ucap Hajime kemudian mencium bibir Shiho. Shiho tidak bisa memberontak meski ia sudah berusaha, pria brengsek itu sudah mengunci pergerakannya. Shiho menangis, benar-benar menangis. Pria itu semakin kasar dan ganas mencium bibirnya. Shiho berusaha melepaskan diri, tapi percuma.

Hajime melepas bibirnya ketika Shiho menggigit bibir bawahnya, Shiho pikir itu akan membuat Hajime lepas. Tapi pria itu justru semakin menjadi.

"Wah! Kau nakal, Sayang!" ucap Hajime mengelap bibirnya. Ia mencoba mencium Shiho lagi, tapi gadis itu justru meludahi wajahnya. Hal itu membuat Hajime geram.

"Sialan!!" seru Hajime menampar pipi Shiho. Shiho menangis, pertama kalinya ia di tampar oleh seorang pria dan di perlakukan seperti jalang.
Pria itu merobek pakaiannya dengan paksa. Shiho ingin menjerit, tapi ia hanya bisa memekik.
Hajime menciumi leher mulus Shiho dengan menjijikkan. Shiho pikir lebih baik mati dari seperti ini. Air mata gadis itu terus berjatuhan.

"Mendesahlah sayang! Aku mencintaimu!" desis Hajime menciumi bahu Shiho. Hajime manunjukkan cintanya dengan cara yang salah. Mungkin itu bukan cinta, tapi hanya nafsu dan obsesi.

"BRENGSEKKK!!!" Seru seorang pria yang langsung meninju Hajime sampai terguling.

"Apa?! Sialan kau!" ucap Hajime menatap benci Shinichi yang datang dengan tiba-tiba.
Pria itu kemudian memanggil dua temannya. Mereka berusaha menghabisi Shinichi.

Shinichi kembali melayangkan pukulan pada Hajime, tapi Ryuzaki dan Orieki mengepungnya di kanan dan kiri. Mereka memukuli Shinichi.
Shinichi yang sudah sangat marah, menghempaskan mereka begitu saja. Sedangkan Hajime semakin terpojok.

The Cause Of My EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang