21.Ilusi

1.4K 95 19
                                    

Shinichi dan Shiho sampai di depan gedung tempat pameran permata Jirokichi Suzuki. Shinichi mengajak gadis itu masuk, tapi Shiho menolak. Ia memilih menunggu di depan. Shiho yakin disana ada Sonoko, dan ia tidak mau terjadi pertengkaran di antara mereka. Shiho berteduh di bawah pohon yang cukup rindang. Ia menunggu dengan sesekali menguap, terkadang ia mengamati orang-orang yang melewatinya. Siapa tahu di antara mereka ada KID yang sedang menyamar.

"Hai!" sapa seorang gadis yang tiba tiba berdiri di samping Shiho. Shiho hanya menatapnya waspada. Meskipun ia tidak merasakan hawa mengancam seperti anggota organisasi atau KID, ia rasa tidak ada salahnya berjaga-jaga.

"Tenang saja! Aku bukan orang jahat seperti yang kau pikirkan!" ucap gadis cantik berambut hitam panjang itu. Haibara sedikit terkejut.

"Apa dia bisa membaca pikiranku? Apa dia bukan KID? " batin Shiho ssedikit waspada.

"Aku bukan KID! Boleh aku duduk?" tanya gadis itu
Shiho benar, gadis itu bisa membaca pikiran.
Shiho mengangguk dan sedikit menggeser tubuhnya agar gadis itu bisa duduk.

"Siapa gadis ini? Aku tidak pernah melihatnya? Gaya bicaranya dingin dan aneh," ucap Shiho dalam hati, lagi lagi ia lupa kalau gadis di hadapannya bisa membaca pikiran.

"Hei! Jangan bilang gaya bicaraku dingin dan aneh! Kau sendiri tidak sadar kalau cara bicaramu sepertiku, ya? Padahal suara kita juga mirip!" dengus gadis misterius itu, nampaknya ia masih enggan memberi tahu namanya.

"Benar juga! Maaf!" ucap Shiho yang baru menyadari persamaan mereka.

"Namaku Akako Koizumi!" ucap gadis itu mengulurkan telapak tangannya.

"Aku Shiho Miyano," jawab Shiho menjabat tangan gadis bernama Akako tersebut.

( Btw pada kenal Akako nggak nih? Yang di serial Magic Kaito itu lhoh, si penyihir!)

Akako tidak segera melepas uluran tangan Shiho, ekspresinya berubah ubah, terkadang sendu, terkadang bahagia. Shiho sedikit khawatir, ia takut hal buruk terjadi. Ia segera melepas tangan Akako.

"Ah, maaf! Aku tidak sengaja!" ucap Akako memohon.

"Tidak masalah! Apa kau baru saja melihat sesuatu?"
Tanya Shiho.

Akako mengangguk pelan. Dari ekspresinya, Shiho tahu yang Akako lihat bukanlah hal bagus.

"Katakanlah!" ucap Shiho. Gadis itu masih terlihat ragu. Gadis itu berkali kali mengatur nafas. Ia tidak bosa menghindari tatapan memaksa Shiho.

"Aku tahu masa lalumu kurang menyenangkan, sampai kau bertemu orang yang sangat peduli padamu, kau sadar kan siapa pria itu? Dia benar-benar tulus mencintaimu! Jangan pernah meragukannya!" ucap Akako terdengar begitu serius. Shiho mengangguk, ia juga mulai merasakan kehangatan yang diberikan Shinichi adalah nyata.

"Tapi..." lanjut Akako dengan ragu.

"Tapi apa?" tanya Shiho semakin penasaran.  Akako kembali mengatur nafasnya.

"Begini, di kehidupan ini kalian memang ditakdirkan untuk saling mencintai, tapi tidak untuk saling memiliki! Kalian akan bersama di kehidupan berikutnya," ucap gadis itu. Shiho tidak mengerti, tapi ia memang sadar selama ini hanyamenyusahkan Shinichi. Tapi kalimat gadis itu terlihat aneh.

"Apa maksudnya?"

"Entahlah! Aku juga tidak terlalu mengerti! Aku hanya mengatakan apa yang ada di pikiranku, tenang saja! Semuanya akan baik baik saja jika kalian terus bersama, terkadang ramalanku meleset!" ucap Akako tertawa cekikikan dengan menyeramkan.
Shiho tersenyum, gadis ini cukup menyenangkan.
Sampai saat Akako  berpamitan padanya, Shiho menahannya sebentar.
Sebelum Shiho sempat bertanya, gadis itu sudah menjawab.

The Cause Of My EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang