Conan benar benar membuat skenario yg sangat bagus tentang kepergiannya. Seperti dugaannya, semuanya berjalan lancar. Ia berpamitan kepada semua orang di sekolah, membuat surat pindah dan lain-lain, membuat Ayumi dan kawan kawannya menangis. Kemudian mengemasi barang-barangnya dari kantor detektif Mouri. Ran? Ia juga menangis.
Kini Conan berada di kediaman Kudo. Ia menatap dirinya sendiri di depan cermin.
"Setahun menjadi Conan terasa menyenangkan, Apa aku bisa kembali bersikap seperti Shinichi?" Tanya Conan pada bayangannya sendiri.
"Kau bisa menjadi siapapun yg kau mau, Kudo-kun!" Celetuk seorang gadis kecil dengan nada dingin khasnya. Ya, Haibara! Gadis kecil itu bersandar di daun pintu.
"Ha-ha-haibara!" Seru Conan sedikit terkejut.
"Tidak akan ada yg keberatan dengan sikapmu, aku yakin mereka sudah cukup senang melihatmu kembali, apalagi orang-orang yg menyayangimu, mereka akan menerimamu apa adanya dg senang hati," celotehnya menatap Conan dengan senyum miring.
Conan tersenyum menanggapi kalimat Haibara.
"Apa kau termasuk salah satu orang yg menyayangiku?"
Ucap Conan menggoda Haibara dengan ekspresi jahilnya."Ya, tentu saja! Tidak diragukan lagi, kan? Aku memang menyayangimu,"
ucap Haibara memalingkan wajahnya.Conan terdiam mendengar ucapan itu. Apa benar begitu? Apa maksud Haibara mengatakannya? Entah kenapa ada perasaan aneh pada hatinya.
Ia tidak berhenti menatap Haibara."Ha ha, ternyata kau mudah sekali baper ya, Kudo-kun?"
Ucap Haibara tersenyum geli.Sebenarnya yg ia katakan tadi adalah benar. Hanya saja ia merasa ini belum saatnya untuk mengungkapkan perasaannya. Suatu hari nanti ia pasti akan mengungkapkannya. Kemudian pergi dan hidup dengan tenang.
Begitulah isi kepala Haibara saat ini."Gzzz!! Cepat pergi sana! Atau kau memang ingin melihatku telanjang?"
"Hah! Kau sendiri yg bilang kalau tidak masalah melihat tubuh telanjang anak-anak,"
"Hah? Kapan aku pernah mengucapkan hal mesum seperti itu?"
"Di pemandian air panas, dalam suatu kasus,"
"Astaga Haibara! Kau masih mengingatnya? Itu hanya sebuah kecelakaan! Kau tau kan aku ini pria suci dan mensucikan, tidak menjadi najis apabila terkena najis kecuali berubah warna, bau, dan rasanya!"
"Apa yg kau bicarakan bodoh?"
"Sudahlah! Cepat keluar!"
"Sudahlah! Tubuh kecilmu itu tidak akan menggodaku!"
"Baiklah! Tunggu saja sampai aku berubah menjadi Shinichi yg seksi! Kau akan tergoda!"
Ucap Conan yg langsung melahap penawar Apotoxin itu.Haibara yg salah tingkah langsung keluar sambil menutup pintu. Tak lama kemudian ia mendengar erangan Conan. Hal biasa memang, setiap obat itu bekerja ia akan merasakan sakit pada sekujur tubuhnya. Meskipun itu biasa terjadi, Haibara tetap merasa khawatir. Ia menunggu di depan pintu. Sebagai antisipasi jika hal buruk terjadi.
"Haibara!" Bisik Conan dari balik pintu yg masih tertutup.
Haibara terlonjak mendengar suara pria yg terdengar berubah menjadi sedikit lebih berat itu.
"Bantu aku!"
"Apa?"
"Aku lupa, baju-bajuku sudah dipindah ke kamar samping dan aku tidak membawa apapun disini, bisa kau ambilkan?"
"Tidak!"
"Ya ampun! Kau ingin aku..."
"Tidak!"
"Ai-chan...."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cause Of My Euphoria
FanfictionAku ingin berada disisi Shinichi Kudo sampai akhir. He is the cause of my euphoria.