"Kau kenapa, Kudo-kun?"
Ucap Shiho yang sudah berdiri di hadapannya. Shinichi terkesiap, ia yakin bahwa pesawat Shiho baru saja lepas landas.
"Haibara?!" Seru Shinichi benar benar terkejut.
"Kenapa terkejut seperti itu? Kau pikir aku siapa? Seperti tidak pernah melihatku saja!"
Oceh Shiho berkacak pinggang."Kau tidak jadi pergi?"
"Kupikir jika aku pergi aku akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga,"
"Haibara!" Seru Shinichi memeluk tubuh ramping Shiho. Shiho tersenyum kemudian balas memeluk Shinichi dan...
KRIIINGGGGG!!!!!
Alarm dari jam beker Shinichi berbunyi. Membuatnya terbangun gelagapan dari mimpi indahnya.
"Sial! Cuma mimpi!" Desis Shinichi. Ia sadar kalau yang saat ini di peluknya bukan Shiho, tapi guling kesayangannya.
Shinichi mendesah pelan, baru tiga hari Shiho meninggalkannya dan hidupnya terasa berbeda.
Shinichi baru saja ingin mandi, tapi ia ingat ini hari minggu. Pria itu kembali ke kasurnya dan kembali tidur. Barangkali mimpi indahnya yang baru saja terputus dapat tersambung kembali.
"Drtttttt!" Ponselnya bergetar. Dengan malas ia mengambil ponselnya. Dibuka olehnya email dari Ran
Kau tidak lupa dengan kencan kita, kan? Kau bilang Hari Minggu pukul sepuluh, aku akan menunggumu di rumahku.
Maaf jika mengganggu pagimu! Aku hanya ingin memastikan kalau kau tidak melupakannya.Shinichi kembali menghela nafas kesal. Ia benar benar lupa. Apa Ran tidak sadar betapa kacaunya Shinichi saat ini?
Shinichi mengetikkan beberapa kalimat.Aku akan menjemputmu nanti
Setelah balasan itu terkirim, Shinichi meletakkan kembali ponselnya di meja belajar. Ia masih tetap ingin melanjutkan tidurnya. Meskipun malas, ia tidak ingin membuat masalah dengan Ran. Akhir akhir ini gadis itu sedikit sensitif.
***
3 hari tanpa Kudo Shinichi...
Ternyata sangat menyedihkan merindukan seseorang yang tidak pernah merindukanku. Setiap kali aku berfikir untuk sekedar menelepon dan bertanya apa kabar, hal itu selalu kupendam. Hari ini aku berada di london. Tempat dimana kau jadian dengan kekasihmu. Kau benar, tempat ini sangat indah. Membayangkan disini bersama denganmu pasti menyenangkan. Apa kau baik-baik saja disana Kudo-kun? Kuharap begitu. Disini aku baik-baik saja.
Aku sangat merindukanmu.
Aku selalu ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu,
tapi aku selalu berfikir
Pantaskah Aku Mencintaimu?Miyano Shiho, 18-04-2022
Shiho melipat kertas curahan hatinya menjadi bagian kecil. Setiap hari ia mencurahkan kerinduannya pada Shinichi dalam bentuk tulisan. Sayangnya Shiho tidak pernah berani menyampaikan rindu itu. Ia hanya akan pergi ke big ben kemudian menghanyutkan curahan rindunya di aliran Sungai Thames. Membiarkannya mengalir dengan damai adalah pilihan terbaiknya.
"Sudah selesai?" Tanya seorang wanita di belakang Shiho. Sudah tiga hari ini ia menemani Shiho ke Big Ben. Meskipun begitu ia tidak pernah tahu apa yg dituliskan gadis itu.
"Iya," Jawab Shiho dengan dingin, itu memang ciri khasnya. Tidak peduli yang ia ajak bicara adalah agen wanita dari FBI.
"Bagaimana dengan tawaran kami kemarin?"
"Aku masih memikirkannya,"
"Tidak masalah! Aku rasa kau perlu memikirkannya dengan matang, kau juga harus berfikir mengenai dia, kurasa kalian tidak bisa dipisahkan, tujuan kami membawamu juga agar kau bisa memilih antara bersamanya atau bersama kami,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cause Of My Euphoria
FanfictionAku ingin berada disisi Shinichi Kudo sampai akhir. He is the cause of my euphoria.