Hujan turun dengan deras membasahi Kota Beika. Haibara berjalan dengan santai menyusuri jalanan dengan pakaian basah kuyup. Kebetulan ia tidak membawa payung atau jas hujan ke sekolah. Ia memang sengaja tidak berteduh. Pikirnya, sekali-kali bersikap kekanak-kanakan juga tidak masalah. Orang bilang akan ada perasaan menyenangkan ketika kulitmu bersentuhan dengan air hujan. Orang Perancis menyebutnya "Pleuvoir". Haibara ingin merasakan sensasi itu.
"Tidak buruk," desis Haibara merasakan rintik air yang telah membasahi sekujur tubuhnya.
"Bodoh! Apa yang kau lakukan?"
Ucap suatu suatu suara yang sangat Haibara kenal. Suara itu terdengar bersama langkah kaki yang mulai mendekatinya. Lagi-lagi orang yang sama. Entah kebetulan atau memang takdir mereka bertemu selalu disaat seperti ini. Jujur saja Haibara senang, tapi ia tidak pernah menunjukannya."Apa yang kau lakukan di tengah hujan seperti ini?" Ucap Shinichi mencoba mendekat pada Haibara agar dapat memayunginya.
"Sudah jelas bukan? Aku sedang main hujan-hujanan!"
Balas Haibara dingin. Sedingin air hujan yang mengguyur tubuhnya."Kau bisa saja demam, bodoh!"
Ucap Shinichi masih mencoba memayungi Haibara yg terus menghindar."Semoga saja begitu!" Ucap Haibara masih mencoba menjauh dari area payung itu.
"Bodoh!" Ucap Shinichi.
"Jangan menggangguku, Tantei-san!" Protes Haibara.
"Pakailah payung ini!" Ucap Shinichi memaksa. Mereka terlihat lucu seperti kakak adik yang sedang bertengkar. Shinichi terus meletakkan payung itu di atas kepala Haibara.
"Tidak! Kau saja yang pakai! Aku ingin merasakan pleuvoir," ucap Haibara masih menolak.
Shinichi menatapnya sebentar. Kemudian tersenyum dan memakai payungnya sendiri.
"Baiklah!" Ucap Shinichi melemparkan payungnya sembarangan. Membuat payung itu terhempas oleh angin.
"Hei! Apa yang kau lakukan? Bodoh!" Ucap Haibara yang tidak habis fikir dengan kelakuan Shinichi.
"Sudah jelas bukan? Aku sedang main hujan-hujanan!" Ucap Shinichi menirukan kalimat Haibara barusan.
"Bodoh!"
"Jangan menggangguku Haibara! Aku hanya ingin merasakan pleuvoir,"
"Terserah!" Balas haibara.
Hening, Hanya ada suara langkah kaki mereka dan rintik hujan yang sudah tak terlalu deras. Mereka hanya saling diam untuk beberapa lama.
"HATCHII..!!" Suara bersin Haibara membuat Shinichi sedikit terkejut.
"Hei! Kau demam? Flu? Sudah kubilang seharusnya kau tidak hujan-hujanan! "
"Tidak masalah!"
"Kalau jalanmu selambat ini kau pasti akan kedinginan!" Ucap Shinichi menggendong Haibara kemudian membawanya berlari.
"Bodoh! Turunkan aku! Cepat!" Seru Haibara dengan suara melengking.
"Tidak!" Balas Shinichi masih membawanya berlari.
Tubuh kecil mungil ringan dan ramping itu tidak akan membuatnya kelelahan meski harus menggendongnya berlarian sepanjang jalan."Turunkan aku!!"
"Tidak!"
"Turunkan aku! Atau aku akan berteriak jika ada seorang pedofil mesum yang ingin menculikku?!"
"Baiklah!" Ucap Shinichi langsung menurunkan Haibara.
Haibara tersenyum miring penuh kemenangan. Ia tahu Shinichi tidak akan pernah mau dijuluki mesum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cause Of My Euphoria
FanficAku ingin berada disisi Shinichi Kudo sampai akhir. He is the cause of my euphoria.