"Haibara! Pergi dari sana! Kita akan ketahuan!" ucap Conan yg kini berwujud Shinichi dengan penawar sementara buatan Haibara.
"Tidak! Aku harus mendapatkan resep penawar itu!" desis Haibara.
Gadis itu mencari cari sesuatu yg memang sudah diincarnya sejak dulu."Pikirkan itu nanti!" sergah Shinichi pelan.
"Tidak!" Balas Haibara dingin tanpa menoleh.
"Dasar keras kepala!"
"Jangan kawatir,rencana kita sudah matang."
"Kau tau sendiri kalau..."
"Wow, kau ingin menantang kami detektif?" suara berat seorang anggota BO yang sangat ia kenal mengejutkannya.
"Gin" ucap Shinichi dengan tatapan membunuhnya.
"Kau juga datang Sherry, Apa kau merindukanku?" tanya Gin dengan ekspresi kejamnya.
"Cih!!" dengus Haibara menatap tajam dg rasa benci.
"Kau sudah siap mati detektif?" oceh Gin
"Seharusnya aku yg bilang begitu" ucap Shinichi dg senyum miring khasnya
Shinichi memberikan tanda pada Haibara untuk menjauh sambil mengecoh Gin. Tangan Shinichi menyiapkan pistol new nanbu nya. Tapi Haibara merasa janggal. Kenapa Gin mudah sekali tertipu? Ia yakin ada rencana tersembunyi yg dibuat oleh pria licik itu.
Ketika Shinichi siap membidik.
"Cklek!" Terdengar suara aneh dari sisi lain ruangan itu.
Haibara melirik arah suara.
"Pistol! Dia mengarah ke kudo!" Desis haibara menggeram."DORRRR!"
"Kudo..!!"
Haibara memeluk Shinichi dari belakang .Peluru itu mengenai pundaknya."Argghh" desis Haibara merasakan kulitnya diterobos besi panas, pundaknya mulai berdarah.
"Haibara!" teriak Shinichi yg masih dipeluk oleh Haibara. Pria itu belum sepenuhnya sadar dg apa yg baru saja terjadi.
"Sial!" ucap Vodka. Penembak yg sedang bersembunyi itu menyiapkan kembali beberapa peluru andalannya.
"DORRR!" sekali lagi peluru itu mengenai tubuh Haibara. Kini punggungnya berlumuran darah.
"Argghhhhh" jerit Haibara yg badannya mulai melemas. Shinichi masih terperangah. Pelukan Haibara mulai melonggar dan ia terjatuh. Tubuhnya langsung didekap oleh Shinichi.
Sinichi mengerang marah."Kau pikir kami lengah?" Decak Gin yg merasa menang.
"Kau dramatis sekali Sherry. Kau melindungi pangeranmu?" Ucap Gin mengejek.
"Setidaknya aku bisa mati dg bahagia karena bersamanya," desis Haibara dengan senyum dinginnya. Ia memejamkan matanya merasakan nyeri yg mulai merambat ke seluruh tubuhnya.
Shinichi sedikit terkesiap. Ia mencerna kalimat yg baru saja diucapkan oleh bibir tipis Haibara. Shinichi menatap lekat wajah gadis itu.
"Dia bilang apa? Aku? Aku apa? Apa maksudmu Haibara?" batin Shinichi menatap tubuh Haibara yg bertumpu di tangannya.
"Akhiri saja drama ini!" Seru Gin bersiap menarik pelatuknya.
"DORR! DORR!! DORRR!!!" tiga peluru melesat. Bukan dari Gin maupun Vodka. Bukan pada Haibara atau Shinichi. Tapi pada dua pria baju hitam itu, karya terbaik dari FBI. FBI mengepung markas itu bersama polisi.
"Sial!!" umpat Gin
"DORR!" Gin menembak bahu Shinichi. Tapi hanya menyerempet pundaknya.
Shinichi mengerang perlahan.
FBI meringkus mereka. Semua telah berakhir.Opsir sato dari kepolisian pusat mendatangi Shinichi dan Haibara . Haibara sudah sangat lemah. Takagi ingin membawanya. Tapi shinichi menolak. Shinichi menggendong tubuh penuh darah gadis itu ke ambulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cause Of My Euphoria
Hayran KurguAku ingin berada disisi Shinichi Kudo sampai akhir. He is the cause of my euphoria.