"Shinichi!!"
Seru Ran memeluk Shinichi yg sudah berdiri di depan rumahnya. Shinichi balas memeluknya dengan canggung."Aku merindukanmu!" Ucapnya dengan butiran air di ujung kelopak matanya.
"A-a-ak-aku juga," balas Shinichi merasa sedikit aneh.
Entah kenapa rasanya biasa saja bertemu dengan Ran. Mungkin karena ia sudah terbiasa dekat dengan Ran saat dalam bentuk Conan."Kenapa kau tidak bilang kalau ingin pulang? Aku jadi tidak bisa membuatkan pie lemon kesukaanmu,"
"Tidak masalah, aku sudah kenyang! Haibara baru saja membuatkannya untukku,"
Ucap Shinichi dengan lancarnya."Haibara?" Tanya Ran bingung.
"Sial! Aku kelepasan!"
Batin Shinichi menyesal."Ah iya! Saat aku datang tidak ada apapun di rumah, jadi aku ke rumah Professor Agasa dan kebetulan gadis kecil itu sedang memasak," jawab Shinichi dengan cengiran khasnya.
Ran ikut tersenyum mendengarnya. Meskipun ia rasa ada yang aneh dari cara bicaranya. Tapi siapa peduli? Ia cukup senang dengan kejutan Shinichi. Kejutan? Yaa, anggap saja begitu!
"Jadi, apa besok kau akan kembali ke sekolah?" Tanya Ran sembari menuang kopi pada cangkir kopi di hadapan Shinichi.
"Tentu! Tapi aku harus melakukan test terlebih dahulu, aku sudah lama tidak mengikuti pelajaran," ucap Shinichi. Ia langsung menyesap kopi hangat buatan Ran.
"Kau benar, kau datang dan pergi secara tiba-tiba, kau menghilang secara misterius, semua orang mengira kau sudah mati, tapi aku selalu percaya kau akan kembali, Shinichi!"
Ujar Ran menyandarkan kepalanya pada pundak Shinichi. Shinichi merasa aneh dengan itu, entah kenapa rasanya sedikit tidak nyaman.
Ran menyadari sikap Shinichi sedikit canggung."Ada apa? Bukankah kita sudah pacaran? Kau tidak perlu secanggung itu!" Ucap Ran yang kemudian menegakkan kepalanya. Ia menatap wajah Shinichi yang gugup.
"Tidak! Aku hanya merasa sedikit canggung, kita sudah lama tidak bertemu, jadi aku masih perlu menyesuaikan diri,"
Balas Shinichi menatap kopi hitamnya."Aneh!" Ucap Ran dalam hati.
"Ah aku lupa! Apa kau sempat bertemu Conan?" Ujar Ran mengalihkan perhatian.
"Ah benar! Dimana bocah nakal itu?" Tanya Shinichi. Bodoh sekali menanyakan keadaan dirinya sendiri.
"Dia sudah kembali ke rumahnya," balas Ran.
"Begitu ya?" Jawab Shinichi singkat.
Dan keadaan canggung antara mereka terulang kembali.
***
"Hahhh..." desah Shinichi malas. Ia pulang dari sekolah dengan keadaan kusut. Entah kenapa harinya berjalan kurang menyenangkan. Tidak seperti ekspektasinya saat menjadi Conan. Dulu ia sangat mendambakan kembali menjadi Shinichi. Tapi setelah ia mendapatkannya, semua tetasa biasa saja.
"Shinichi, kau kenapa?" Tanya Ran yg berjalan di sampingnya. Ia sedikit khawatir pada Shinichi.
"Ah, tidak! Aku hanya memikirkan soal-soal tadi,"
Ucap Shinichi, Ran hanya mengangguk setuju. Ia tidak ingin memperpanjang kerumitan Shinichi.Shinichi kembali menghela bernafas berat. Kehadiran Ran saja terasa kurang menyenangkan. Ia ingat sepulang sekolah seperti ini ia akan berjalan bersama anak-anak. Ayumi, Mitsuhiko, dan Genta berjalan di depan. Sedangkan ia dan Haibara mengikuti dari belakang. Ia dan Haibara akan jadi penengah ketika ketiganya bertengkar. Terkadang ia hanya mengobrol masalah kasus dengan Haibara.
Baru saja kemarin ia berubah menjadi Shinichi, dan ia sudah merindukan hal itu lagi."Apa hari ini tidak ada kasus?" Tanya Ran memecah hening.
"Entahlah, kupikir tidak ada, sepertinya kau tau kalau aku sedang bosan,ya?" Balas Shinichi tersenyum dg sedikit dipaksakan.
"Begitulah," balas Ran
"Maaf ya, aku pasti pacar yang buruk, kalau kau tidak nyaman denganku..."
"Ngomong apa sih? Aku senang bersama denganmu," balas Ran dengan senyum tulus seperti biasa.
Shinichi diam. Ia menatap Ran sejenak, kemudian ikut tersenyum.
"Genta!! Jangan berlarian di tengah jalan!"
Terdengar suara teriakan gadis kecil yang sangat tidak asing di telinganya. Nadanya yang dingin dan tegas membuat Shinichi yakin siapa pemilik suara itu.
Shinichi menoleh ke kanan, mendapati Haibara yang menarik telinga Genta, ia membawanya dari jalanan kembali ke trotoar. Ayumi dan Mitsuhiko tertawa cekikikan. Sedangkan Genta memegangi telinganya yg panas.
Shinichi tersenyum kemudian menghampiri mereka dan disusul oleh Ran."Hai semuanya!" Sapa Shinichi dengan begitu riang.
"Kak Ran! Kak Shinichi!" Seru Ayumi dan Mitsuhiko. Haibara terlihat tidak peduli, sedangkan Genta masih fokus pada telinganya.
"Ada apa denganmu, Genta?" Tanya shinichi. Ia duduk dan menyamakan tinggi badannya dengan mereka.
"Dia menarik daun telingaku! Rasanya molor! Padahal aku hanya bermain, dia bahkan lebih mengerikan dari ibuku!" Keluh Genta melirik Haibara.
"Itu ulahmu," balas Haibara masih dengan dingin.
"Kau mengerikan sekali ya?" Celetuk Shinichi membuat Haibara membulatkan matanya.
"Dia menjadi lebih agresif semenjak Conan pergi," bisik Mitsuhiko pelan, meski begitu Haibara tetap mendengarnya.
"Conan??" Tanya Shinichi merasa dirinya disebut.
"Mereka sangat dekat, mereka sering ngobrol secara rahasia, kemudian pertengkaran yg romantis, terkadang aku sedikit cemburu dengan itu," ucap mitsuhiko membuat wajah Haibara memerah.
"Benar! Dia seperti kesepian, kehilangan arah, seperti..." lanjut Genta kemudian terpotong.
"Genta..." panggil Haibara dengan lirikan devilnya yang mengancam.
Shinichi tersenyum, kemudian mengusap pucuk kepala Haibara. Haibara hampir saja protes. Tapi sebelum itu kalimat Shinichi membungkamnya.
"Aku yakin Conan juga sangat merindukanmu!" Desis Shinichi dengan lembut. Manik safirnya menatap tulus ke arah Haibara. Mengisyaratkan bahwa kalimatnya barusan bukan sekedar gurauan.
Haibara diam terpaku. Ia juga menatap wajah pria di hadapannya. Shinichi bilang Conan merindukannya? Shinichi adalah Conan, itu berarti Shinichi merindukannya!
Haibara masih mencerna kalimat Shinichi."Jangan menatapku seperti itu, Ai-chan!" Ucap Shinichi, ia sengaja ingin menggoda Haibara. Ia tahu Haibara akan sewot ketika ia memanggilnya begitu.
Bukannya marah, Haibara justru menampakkan senyum lugu layaknya anak kelas satu SD.
"Terima kasih! Tolong sampaikan salamku pada Conan ya, Kak Shinichi!"
Ucap Haibara masih dengan senyum bak malaikatnya."Kawaii..." batin Shinichi berucap.
Shinichi tersenyum, kemudian mengangguk mantap.
Anak-anak itu berlalu meninggalkan Shinichi dan Ran.
Sejak tadi Ran hanya diam menamati Shinichi, moodnya terlihat membaik setelah bertemu dg anak-anak.
Ran masih berfikir, ada yang aneh antara Shinichi dan Haibara. Tapi bagaimana mungkin ia cemburu pada anak kecil? Tapi tetap saja terlalu aneh. Dulu Shinichi selalu membicarakan Holmes, dan sekarang ia malah lebih sering membicarakan Haibara. Pikiran Ran menjalar kemana-mana. Apakah Shinichi melakukannya karena ada gadis yg ia sukai? Dan apakah gadis baru yg Shinichi sukai mirip dengan Haibara? Sudahlah! Lebih baik ia cepat pulang!!***
Segitu aja ya,
Maaf kalo ceritanya aneh!
Soalnya aku lagi badmood kayak Shinichi
See you!
Don't forget to vote!
V-O-T-E
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cause Of My Euphoria
FanfictionAku ingin berada disisi Shinichi Kudo sampai akhir. He is the cause of my euphoria.