3.Valentine

2K 148 1
                                    

Conan pulang ke kantor Detektif Mouri dengan keadaan lemas. Sudah tiga hari ia tidak berbicara dengan Haibara. Sudah tiga hari pula gadis itu tidak masuk ke sekolah. Penghiburnya hanya Ran, teman masa kecilnya sekaligus gadis yg paling ia sayangi. Ia terkadang lupa bahwa mereka sudah berpacaran saat berada di London. Itupun di saat terdesak.

Dilihatnya gadis berambut hitam lurus sepunggung itu sedang memasak sesuatu. Baunya tidak seperti biasanya.

"Kak Ran masak apa?" Tanya Conan sambil berjinjit ingin melihatnya. Sial, tinggi badannya selalu menghambat.

"Besok hari valentine, Conan-kun, Aku akan membuatkan coklat untuk Shinichi! Ah, kau masih kecil, belum saatnya kamu mengerti," ucap Ran tersenyum.

"Untukku? Astaga! Aku disini, Ran!"

Batin Conan yg merasa berulang kali mengecewakan Ran.

"Besok aku akan mengantarnya ke rumah Shinichi, akhir-akhir ini dia jarang menelponku, apakah dia sudah melupakanku?" Bisik Ran pelan menatap coklat yg baru saja ia buat.

"Ah, tidak! Dia tidak akan pernah melupakanmu! Aku yakin!" Seru Conan tegas.

"Ya Ampun! Aku terlalu sibuk dengan pertengkaranku dan Haibara sampai-sampai melupakan Ran!" Ucap Conan dalam batinnya.
Ia menghembuskan nafas berat lagi. Kapan pertengkaran itu akan selesai? Menyebalkan!

***
"Hanya ada enam," decak Conan menghitung tumpukan coklat dan hadiah dari para penggemarnya. Ia kini sedang berada di kediaman Kudo. Sejak karirnya sebagai detektif muda meroket, ia selalu mendapat banyak hadiah dari orang-orang yg mengaguminya di sekolah. Tapi valentine kali ini hanya ada enam kado. Sepertinya orang-orang sudah benar-benar menganggapnya tiada.

Ia membuka satu persatu kado kecil itu.

"Ini coklat dari Ran, Miyuki, dan Maria, lalu pie lemon dari Kanara, kemudian permen lolipop dari Eru, Hah... Mereka ingin aku gemuk seperti Genta atau apa?" gerutu pria itu.

"Yang terakhir...Huh? Killer? Gadis mana yg menyebut dirinya sendiri sebagai pembunuh?"
Shinichi tidak peduli dan mencoba membukanya. Betapa terkejutnya ia dengan pesan besar pada kertas dalam kado kecil itu.

"AKU AKAN MENGHABISIMU EDOGAWA CONAN!!"

Mata pria itu membulat. Terkejut dengan isi surat yang lebih mirip ancaman itu.

Siapa ini? Kenapa ada yg mengetahui identitasnya. Pikirannya kacau. Panik? Tentu saja.

Shinichi merobek kertas itu. Lalu kembali terkejut mendapati sebuah kotak yg kebih kecil di dalam. Conan membukanya dengan ragu. Ia takut benda itu tiba-tiba meledak.

"Apa ini racun? Tapi bentuk dan aromanya sangat tidak asing," Desisnya mengamati kapsul berwarnya merah dan putih di telapak tangannya.

"AH! Ini penawar APTX 4869!!!" Seru Conan histeris.
Ia membuka lipatan kertas yg terselip di bawah kapsul itu.

Untuk
Detektif paling bodoh sedunia

Hai Kudo-kun! Bagaimana kabarmu? Lama tak bertemu, ya...
Setelah sekian lama, akhirnya obat itu selesai. Aku yakin ini berhasil karena aku juga sudah mencobanya.

Cepatlah kembali ke wujud aslimu! Pacarmu pasti menantikan kencan di hari valentine.

Maaf sudah membuatmu terjebak dalam banyak masalah. Maaf juga soal yg kemarin.
                            
                                    ~Haibara

The Cause Of My EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang