17.Mabuk

1.7K 111 14
                                    

Shinichi menghembuskan nafas kasar. Di hari yang mulai gelap ini, ia sedang melamun di taman beika. Shinichi frustasi. Ia masih tidak percaya dengan apa yang hampir dilakukannya pada Shiho pagi tadi. Ia yakin gadis itu sangat malu. Jika saja ia benar-benar telah mencium Shiho, gadis itu pasti sudah membunuhnya.

"Sial!! Aku semakin berantakan!" seru Shinichi mengacak rambutnya.

"Ada apa Kudo? Kau terlihat sangat kacau!!" seru seorang pria yang menyapanya dari dalam mobil.

"Hajime?!" ucap Shinichi yang sadar siapa pria di hadapannya.

"Hai Kudo!!" sapa dua orang lagi yang duduk di bangku belakang.

"Ryuzaki? Orieki? Kalian bertiga sedang apa?!"

"Kami mau bersenang-senang! kulihat kau butuh hiburan? Ayo ikut!" ucap Hajime melambaikan tangannya.

Shinichi tersenyum. Ia berdori dari duduknya, kemudian berjalan ke arah mobil itu.

"Sepertinya lumayan," celetuk Shinichi menoleh ke arah Hajime yang sudah siap menjalankan mobilnya.

"Kita berangkat!!

***

"Kenapa kita datang ke tempat ini?" tanya Shinichi kebingungan melihat sekeliling. Mereka berada di bar alkohol. Bau bau minuman keras itu menggelitik hidung Shinichi  yang tak terbiasa.

"Inilah tempat bersenang-senang para remaja, Kudo!" balas Orieki merangkul pundak Shinichi.

"Tapi aku tidak..."
Ucap Shinichi terpotong.

"Sudahlah! Kau sudah dewasa, mencoba sedikit saja tidak akan rugi!" sahut Ryuzaki melangkah mendekat ke meja bartender. Disusul Hajime dan Orieki yang masih merangkul pundak Shinichi. Dilihatnya neberapa botol whiskey dan wine yang berjajar rapi.

"Sebotol whiskey bourbon dan dua gelas whiskey skotch seperti biasa, Akeno!!" ucap Hajime pada seorang bartender seksi. Shinichi sedikit tidak nyaman melihat bartender penggoda itu. Apalagi ketika wanita itu mencium bibir Hajime sekilas, menjijikkan! Sepertinya Hajime memang sering kemari.

"Ayo Kudo! Pilih saja sesukamu!" ucap Orieki menunjukkan deretan botol di meja. Shinichi beedecak masam, pasalnya label pada botol-botol itu berisi nama nama orang yang menyebalkan. Gin, vodka, vermouth, chianti, bourbon, skotch, rye ,dan...

Shinichi tersenyum miring mendapati botol terakhir.

"Baiklah! Berikan aku sebotol Sherry!"

***
Shiho merebahkan dirinya di atas ranjang. Ia menghela nafas panjang. Ia tidak bisa melupakan apa yang di lakukan Shinichi pagi tadi.
Shiho pikir pria gila itu benar-benar akan menciumnya, tapi Shinichi malah memberikan alasan yang tidak masuk akal. Membenarkan anting Shiho ia bilang? Lalu kenapa pria itu harus menghimpit tubuhnya dan menyentuh bibirnya? Sialan!!

" Sudahlah Shiho! Jangan pikirkan pria bodoh itu!!" tegas Shiho pada dirinya sendiri.
Shiho berdiri untuk menutup tirai kamar, tapi sebelum ia beranjak  ponselnya berdering.

"Kudo-kun?" desisnya melihat kontak yang tertera di layar ponselnya. Ia bingung, apa ia harus menolak panggilan itu?
Shiho menghembuskan nafasnya, kemudian mengangkat telepon dari Shinichi.

"Haibaraaa..." panggil Shinichi terdengar begitu lemas dari telepon.

"Kudo-kun, kau kenapa?"

"Haibaraa..." panggilnya lagi. Shiho mulai khawatir, pasalnya ia mendengar suara cegukan dan ocehan tidak jelas Shinichi.

"Kudo-kun! Kau mabuk?" tanya Shiho gugup.

"Miyano?!" terdengar suara pria lain di telepon.

"Hajime! Apa yang sed...?"

The Cause Of My EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang