Part 4 || Kebenaran di belakang Fino

27 6 0
                                    

Kring...

Bel istirahat baru saja berdering di seluruh SMA Bramawijaya. Guru baru saja keluar dari kelas dan Alfino dengan tergesa-gesa melangkahkan kakinya menuju kantin. Sahabatnya yang melihat itu langsung mengikuti Alfino.

Saat Alfino berjalan menuju kantin, di depan kelas 11 IPS 2, Fino melihat gadis yang dia cari. Siapa lagi jika bukan Kayla. Fino melihat Kayla sedang melamun. Dia memilih untuk menghampiri Kayla.

Di sisi lain, para sahabatnya yang melihat Fino sedang bersama Kayla memilih untuk meninggalkan nya. Dia tidak ingin mengganggu Fino dan juga Kayla.

"Kita tinggalin aja dia. Jangan ganggu privasi orang," ucap Farel kepada kedua sahabatnya. Aviara dan Kaivan pun mengangguk dan memilih untuk mengikuti Farel ke kantin.

Sedangkan di sisi lain, Fino sedang duduk di sebelah Kayla. Gadis itu masih menatap lurus ke arah pintu dan masih belum menyadari kehadiran dirinya.

"Kak," ucap Fino sambil menepuk pundak Kayla.

Kayla yang menyadari akan kehadiran seseorang pun melihat ke arah orang yang menepuknya. Dia melihat remaja lelaki yang tadi pagi bersama dengan Putri.

"Lo Fino? Cowok yang berusaha deketin adik gue kan?" tanya Kayla sambil menatap Fino.

Fino yang mendengar itu terkejut. Bagaimana Kayla bisa mengetahui itu? Fino juga heran tentang Kayla yang menyebut Putri sebagai adik. Bukankah Putri hanya memiliki 2 kakak saja? Sungguh rumit kehidupan gadis yang dia kejar.

"Kok bisa tau? Kak Kayla ngapain disini? Terus kok Putri disebut adik? Bukannya dia cuman punya 2 kakak ya?" tanya Fino pada Kayla tanpa berbasa-basi.

Kayla menggelengkan kepalanya pelan sambil tertawa kecil. Ternyata lelaki yang mengejar Putri itu banyak bicara, kepo, humoris. Kenapa Putri masih tidak ingin Fino memasuki kehidupannya? Membuat Kayla heran saja.

"Banyak nanya ya lo," ucap Kayla pada Fino.

Fino yang mendapat jawaban seperti itu menundukan kepalanya seolah bersalah. "Maaf kak. Kan gue kepo," ucap Fino pada Kayla.

Kayla terkekeh mendengar itu. Dirinya hanya bercanda saja. Dia akan membalas semua pertanyaan yang Fino tanyakan. Dia tidak sejudes yang Fino kira.

"Gue ngak sejudes yang lo kira kok. Nih ya gue jawab semua pertanyaan lo. Kenapa gue bisa tau lo? Itu karena adik kecil gue selalu cerita tentang lo ke gue. Jujur aja ya, dia itu sebenernya bahagia di belakang lo. Maksudnya, tanpa sepengetahuan lo, dia itu senyum karena tingkah lo. Kenapa Putri gue sebut adik? Dia gue anggep sebagai adik aja tanpa alasan. Semua sahabat gue, sahabat kakak gue, sahabat almarhum Angkasa ngangep Putri itu adik mereka. Mereka semua mau bikin bahagia Putri lagi sama kayak yang lo lakuin setelah kepergian Angkasa. Kenapa gue ada di sini? Ini salah satu cara gue nginget kebahagiaan gue sama Angkasa. Lo pernah denger rumor tentang gue dan Angkasa yang setiap ketemu berantem terus? Emang kenyataannya kayak gitu. Di lain sisi, kita saling sayang sebagai sahabat. Gue baikan sama dia itu telat menurut gue. Walaupun baikan, tetep aja masih berantem," jelas Kayla kepada Fino secara rinci.

Fino yang mendengar itu mengangguk paham. Ternyata Putri masih belum menerima kepergian kakaknya. Fino menyadari ada ucapan yang aneh tadi dari Kayla. Putri selalu menceritakan dirinya kepada Kayla? Putri selalu tersenyum di belakangnya dan tanpa sepengetahuannya? Fino membelalakan matanya tidak percaya menatap Kayla. Ternyata usahanya selama 2 tahun telah membuahkan hasil.

"Ka ... kak, lo serius tentang Putri yang seneng di belakang gue?" tanya Fino menatap Kayla tidak percaya.

Kayla yang melihat itu mengangguk. Mana mungkin dia berbohong. Toh dirinya juga ingin Putri bahagia bersana Fino. Selama Putri menceritakan tingkah Fini, Kayla dapat melihat dari mimik wajah Putri yang bahagia.

"Serius? Anjir ternyata usaha gue membuahkan hasil selama 2 tahun," ucap Fino senang. Ingin rasanya dia kayang sekarang juga.

"Jangan terlalu bahagia sekarang Fin. Gue saranin, lo terus aja berjuang seolah-olah lo belum tau ini dari gue. Gue ngak akan kasih tau Putri juga kok. Selain itu, Putri sebenarnya mau nerima lo di kehidupannya. Cuman dia harus mempertimbangkan beberapa poin terlebih dahulu," ucap Kayla kepada Fino. Bukannya dia ingin membocorkan semuanya. Tetapi, dia juga tidak tega pada Fino dan Putri.

Fino mengangguk paham. "Jujur kak, semalem gue mikir. Sebenernya sia-sia ngak sih gue berjuang 2 tahun ini? Awalnya mau nyerah juga. Tapi, gue inget sesuatu. Orang yang bikin bahagia gue walaupun gue harus kejar dia itu Putri," jelas Fino pada Kayla.

Kayla mengerutkan keningnya. Terlihat perubahan mimik wajah Fino. Yang tadinya bahagia sekarang berubah menjadi sedih. Kayla yakin, pasti ada hal yang di sembunyikan oleh remaja yang ada di hadapannya ini.

"Lo ada masalah keluarga?" tanya Kayla hati-hati pada Fino.

"Ini masalah kehidupan gue. Apa pantes gue cerita ke lo? Ngak lah kak," ucap Fino kepada Kayla.

"Ok kalau lo ngak mau cerita. Gue ada satu ide biar Putri sadar kalau lo itu emang penting bagi kehidupan dia. Lo bebas mau lakuin ide gue ini apa enggak. Ini terserah lo," ucap Kayla memberi saran pada Fino.

"Apaan?" tanya Fino begitu antusias.

"Ini cukup gampang sih. Setiap hari kan lo selalu jahilin dia, usilin dia, ngikutin dia. Coba deh, dalam 1 hari atau 1 minggu lo ngak lakuin hal-hal itu tadi ke Putri. Gur yakin dia cariin lo," ucap Kayla pada Fino. Dia tidak ingin memberi harapan pada Fino. Tetapi itu sebuah kenyataan. Setiap Putri bertemu dengannya, Putri selalu menceritakan tingkah Fino. Entah itu saat di sekolah maupun tidak di sekolah alias di luar sekolah.

"Bisa. Gue bisa lakuin itu. Tapi, bukan sekarang. Mungkin nanti kapan-kapan," ucap Fino pada Kayla.

"Gue ngak maksa lo mau lakuin apa enggak. Gue cuman kasih saran. Lo mau lakuin silahkan. Ngak juga ngak papa," ucap Kayla sambil tersenyum menatap Fino.

"KAYLA, LO DI CARIIN DARI TADI TERNYATA DISINI," ucap Tasya berjalan mendekati Kayla sambil menghentak-hentakan kakinya.

Kayla menelfon para sahabatnya untuk datang kemari. Yang datang hanya Tasya, Reynald, Anggara, dan Aldo. Sahabat Angkasa adalah sahabatnya juga. Febi, Sandy, dan Guntur tidak libur hari ini.

"Lo ngapain di sini? Kangen ribut sama dia?" tanya Aldo menatap Kayla.

"Jujur iya gue kangen. Gue ke sini cuman duduk di sini doang terus ngobrol sama dia," ucap Kayla kepada para sahabatnya.

"Bang Aldo? Libur lo bang?" tanya Fino pada Aldo. Kenapa mereka bisa saling kenal? Karena jarak rumah mereka yang tidak terlalu jauh.

"Fino kan ye? Tumben lo kagak ke kantin?" tanya Aldo pada Fino.

"Ini mau kok. Gue duluan ya bang," ucap Fino lalu bangkit dari duduknya dan meninggalkan Kayla dengan yang lain.

"Dia bukannya cowok yang Putri ceritain tadi di kantin ya? Kayak Kayla sama Angkasa jilid 2. Bedanya dia yang ngejar Putri. Kalau Angkasa sama Kayla saling berantem," ucap Reynlad pada mereka.

"Gue yakin. Itu anak bakal bisa bikin Putri balik bahagia," ucap Anggara pada sahabatnya.

"Yakin banget lo Gar?" tanya Kayla pada sahabatnya itu.

"Gue setuju sama Gara. Dilihat dari Putri yang seneng waktu ceritain dia," ucap Febi membenarkan ucapan Anggara.

***
Tbc.

Gimana part ini? Jangan lupa vote, share, comment, dan tambahkan ke perpustakaan biar ngak ketinggalan up nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana part ini? Jangan lupa vote, share, comment, dan tambahkan ke perpustakaan biar ngak ketinggalan up nya.

See you next part.

Peismatáris (Spin-off HS) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang