Part 20|| Last hug

23 8 1
                                    

Aw, balik lagi sama Sipa kawan.

Sebelum baca vote dulu yaw. Biar ngak terlalu jomplang.

Komen nya ramaikan yok. Tiap paragraf kalau bisa. Mood sipa naik kalau bacain komenan kalian.

Siap baca?

Happy reading semua.

Happy reading semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"A hug can make people feel comfortable and calm." — Putri Acasha & Alfino Najandra.

***

Pukul 4 sore, Putri masih berada di apartemen Fino. Saat ini, gadis itu tengah menggunakan kaos kebesaran milik Fino dan juga celana training kebesaran milik lelaki itu. Awalnya, Fino meminta Putri untuk meminjam pakaian milik Trisha. Tapi Putri menolak dengan alasan badannya lebih besar dari Trisha.

Putri sedang memasak di dapur yang ada di apartemen Fino. Dia membeli beberapa sayur tadi di supermarket karena Fino yang tidak ingin memakan bubur lagi. Putri juga membuatkan nasi yang halus untuk lelaki itu.

Fino menuruni tangga dengan bye bye fever tertempel di keningnya. Lelaki itu sendiri yang meminta pada Putri agar dibelikan penurun panas itu.

"CALON ISTRIKU. LO DIMANA?" tanya Fino sambil berteriak menuruni tangga.

"Di dapur Fin," jawab Putri sambil berteriak.

Fino melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke dapur sambil menggenggam ponsel di tangannya. Tujuannya kr dapur adalah untuk memberikan ponsel yang ada di genggamannya kepada sang pemilik.

"Wangi banget. Lo masak apaan?" tanya Fino sambil menghampiri Putri yang sedang mengaduk sup ayamnya.

"Sup ayam. Lo ngapain nyariin gue?" tanya Putri sambil mengecilkan kompornya dan membalikkan badan untuk menatap Fino.

"Nih, kakak lo nelfon dari tadi. BTW, nih kita ceritanya simulasi jadi pasangan gitu? Lo masakin gue, lo tinggal se atap sama gue, lo rawat gue. Beuh, udah kek suami istri beneran. Kalau bisa tinggal di sahin aja," ucap Fino menggoda Putri sambil memberikan ponsel Putri kepada pemilknya.

Putri menerima ponsel dari tangan Fino lalu menatap kesal lelaki yang ada di hadapannya.

"Apaan sih simulasi-simulasi. Sana makan terus minum obat lagi. Sup nya udah jadi. Nasinya juga udah mateng. Trisha pulang jam setengah 5 nanti gara-gara ada jam tambahan," jelas Putri pada Fino sambil melepaskan celemek yang dia gunakan lalu mematikan kompor.

Peismatáris (Spin-off HS) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang