Part 23 || Tanpa Putri

18 8 0
                                    

"Sebuah hubungan itu ngak perlu di publish. Cukup dijalani dan hanya yang menjalani saja yang tau."— Farel Giandra.

"Berdamai dengan masalalu dan jalani hari-hari biasa tanpa mengingat kembali masalalu itu." — Peismatáris

***

Fino mendengus kesal saat melihat chat yang dia kirim hanya dibaca saja oleh Putri. Fino memilih meletakkan ponselnya dan kembali memakan seblak berisi ceker, kerupuk, dan makaroni. Lidahnya terasa terbakar saat memakan seblak itu karena sambal yang dia tambahkan lumayan banyak. Melebihi sambal yang biasanya dia tambahkan.

Fino duduk di ujung kantin sendirian. Hanya terdapat para pedagang yang bersedia menunggu bel istirahat nanti. Fino tadi izin ke toilet lalu memilih untuk belok ke kantin terlebih dahulu. Niatnya ingin membeli minum saja. Tetapi, dia ingin membeli seblak yang begitu menggoda di matanya.

"Nyebelin banget sih. Giliran gue ngasih kabar bakal libur di read doang terus ngilang," dengus Fino sambil meminun air mineral yang dia beli tadi.

Kring...
Tepat sekali bel istirahat berbunyi setelah Fino meneguk air yang ada di botol mineral. Dia memainkan game di ponselnya sambil menunggu ketiga sahabatnya datang. 3 menit menunggu, akhirnya Avi, Kai, dan Farel datang dan menghampiri Fino yang sedang memainkan game di ponselnya.

"Abang Fino sepertinya sedang galau kawan. Gue dari pagi ngak liat Putri. Kayaknya sih Putri ngak masuk. Kasian banget sih sahabat gue ini," ucap Avi menggoda Fino sambil duduk di kursi.

"Biarin aja napa Vi. Kok lo kemarin ngak masuk sih? Terus kenapa pas hari minggu adik lo nelfon gue nanyain lo?" tanya Kai pada Fino dan mendudukkan dirinya di kursi yang ada di sebelah Avi.

"Curiga gue," ucap Farel sambil menatap curiga ke arah Fino lalu duduk di sebelah Fino.

"Ngak kenapa-napa sih. Liburan waktu libur mau? Pake duit sendiri tapi. Kalau mau ayo kalau ngak yaudah. Gue bakal sendiri," ucap Fino sambil meletakkan ponselnya di meja.

Avi, Kai, dan Farel menimang sebentar tawaran Fino. Tidak ada kerjaan di rumah selama 1 minggu kedepan akan membuat mereka bosan. Tawaran Fino kali ini akan mereka terima.

"Boleh. Mau kemana emang? Lo ada tujuan?" tanya Farel kepada Fino.

"Belum sih. Nanti gue cari referensi tempat liburan. Tapi kalau emang bener mau, gue juga bakal nawarin liburan ke Putri sama Chelsie," jelas Fino pada ketiga sahabatnya.

"Emang si Putri mau? Lo tau sendiri kan itu cewek kayak gimana? Sangat-sangat sulit untuk diajak sama lo. Lah sekarang lo bakal nawarin ke dia? Otak lo dimana miskah?" tanya Kai pada Fino.

Fino tersenyum simpul. Ketiga sahabatnya tidak tahu jika dirinya bisa berdamai dengan Putri. Walaupun terkadang Putri masih judes padanya.

"Tenang kawan. Dia bakal mau kok. Gue punya jurus nya buat ngajak dia. Trisha kayaknya bakal ikut juga," ucap Fino pada mereka bertiga.

"Gue semakin percaya kalau lo sama Putri backstreet. Sumpah ini gue yakin banget. Dari kemarin lo sama Putri ngak keliatan. Terus hari ini lo ngajak liburan bareng Putri juga. Gue yakin seyakin yakinnya kalau lo backstreet," ucap Avi dengan sangat yakin.

"Ya bagus dong. Mau backstreet atau enggak yang penting dia bahagia. Lah daripada lo ngehaluin fiksi terus. Mending cari pacar sono biar ngak ngiri," ucap Farel pada Avi.

"Emang lo sendiri ada pacar? Orang jomblo ini. Jomblo ngak usah nasehatin jomblo. Lebih baik gue ngehaluin Fiksi ketimbang ngurus pacar," dengus Avi.

Peismatáris (Spin-off HS) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang