Part 22|| Menyiapkan rencana

16 6 0
                                    

Pukul 3 sore, Putri baru membuka matanya setelah istirahat. Padahal dia sudah tidur di helikopter. Tetapi itu membuat semua badannya terasa remuk. Setelah sampai di markas, Putri langsung turun dari heli dan menerobos masuk tanpa mempedulikan Arya dan Alesya yang mengoceh di belakangnya.

Tok... tok... tok...
Pintu kamar Putri diketuk halus  oleh seseorang dari luar sana. Putri menyibakan selimutnya dan berjalan gontai ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang.

Saat membuka pintu, Putri dapat melihat Gani. Gani adalah tangan kanan ayahnya yang bertugas di markas ini. Gani juga merupakan warga Indo yang dikirim oleh ayahnya untuk bertugas disini.

Gani adalah lelaki jankung dengan kulit sawo matang, berambut lurus, bermata hitam tajam. Umur Gani sama dengan umur Arya.

"Kenapa bang kesini?" tanya Putri sambil menggosok matanya.

"Kamu baru bangun? Mandi sana terus makan. Kalau udah selesai, nanti temuin abang sama yang lain di ruangan abang. Kita bahas rencana buat nanti," ucap Gani pada Putri.

"Iya. Bang Arya sama kak Ale ada di mana?" tanya Putri pada Gani.

"Mereka berdua latihan kayaknya. Sana masuk terus mandi," ucap Gani lalu meninggalkan Putri.

Putri mengangguk lalu kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia tidak mengambil handuk yang ada di kopernya. Melainkan dia merebahkan badannya kembali ke kasur lalu mengecek ponsel miliknya. Terdapat banyak notif dari Fino dan juga panggilan tak terjawab.

Pengrusuh -_-

Fino:
Put
Put
Put
Put
Put

Putri mengernyitkan dahinya heran karena Fino mengirimkan banyak pesan. Putri memilih untuk membuka pesan-pesan absurd yang dikirim Fino.

Fino:
Miskah
Ni anak ilang kemana
Astaga anaknya ilang

Me:
Apa sih Fin. Gabut banget sih hidup lo.

Fino:
Akhirnya di jawab.
Gue khawatir tau sama lo yang ngak
ada kabar.

Fino:
B

tw,Perbedaan jam di sana sama disini berapa ya?

Me:
6 jam Fin. Lo ada keperluan apa sih?

Fino:
Gue kangen lo tau.
Ngak pengertian banget sih.

Me:
Dih, paan sih Fin.
Kalau ngak penting, ngak usah chat.
Gue mau ketemu kak Ale dulu.
Babay pengrusuh

Fino:
Ih bentar dulu. Gue mau cerita.

Me:
5 menit dari sekarang

Fino:
Ok. Ini kan masih jam mapel yaw.
Gue gabut dan milih buat nyeblak di kantin.
Nah, gue jadi keinget janji lo yang bakal
nyeblak bareng sama gue. Jadi... lo kapan
balik?

Me:
Heh jamal. Gur baru sampai ya.
Sekata-kata di suruh balik.
Gue ngak lupain janji gue kok. Tenang aja.
Eh tapi ada yang janggal nih

Fino:
Apa yang janggal sayang?

Me:
Lo baru aja sembuh anjir. Ngapain beli seblak?
Karena lo udah beli duluan, jadi lo ngak jadi makan sama gue?

Peismatáris (Spin-off HS) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang