Part 7 || Kejadian di kantin

43 6 0
                                    

Kring...
Bel istirahat telah berdering di SMA Bramawijaya. Kini Chelsie sudah menatap sahabatnya yang ada di sebelahnya dan siap mengintrogasi sahabatnya itu.

Putri dan Fino datang tepat 4 menit sebelum bel sekolah. Itu membuat 3 angkatan menatap mereka tidak percaya. Mereka berfikir bahwa hati Putri telah luluh oleh Fino. Banyak gosip yang sudah tersebar di seluruh penjuru sekolah tentang barengnya Putri dengan Fino tadi. Ada yang berasumsi jika mereka berdua menjalin hubungan backstreet.

"Putri, lihat dan tatap wajah serius saya," ucap Chelsie serius. Sedangkan Putri masih menatap ke luar jendela dan melihat murid-murid yang berjalan kesana kemari.

Chelsie kesal karena tidak ada jawaban dari sahabatnya itu. Chelsie yang jengah karena tidak ada jawaban dari sahabatnya itu pun membalikan tubuh sahabatnya agar bisa berhadapan dengan Putri. Putri hanya menampakan wajah pasrahnya di perlakukan seperti itu.

"Lo tadi pagi ngak kesambet setan yang ada di condo kakak lo kan? Bisa-bisanya lo bareng si Fino," ucap Chelsie masih menatap sahabatnya itu tidak percaya.

Putri yang mendengar itu mendengus kesal. Hey, ini juga salah Chelsie yang memberi tahu alamat condo kakaknya kepada si pengganggu itu.

"Ini juga salah lo bambang," jawab Putri sambil mendengus kesal atas pertanyaan Chelsie.

"Kok salah gue sih. Gue emang ngapain hah?" tanya Chelsie heran sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Lo ngasih alamat condo kakak gue anjir," ucap Putri sambil mencubit gemas pipi Chelsie.

Chelsie menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Semalam, Fino bertanya tentang dimana keberadaan Putri. Chelsie memberi alamat condo Alesya karena dirinya yakin bahwa Putri berada di sana. Dia pikir, Fino tidak akan menjemput Putri. Ternyata Fino memilih untuk menjemput Putri.

Selama 2 tahun Chelsie melihat perjuangan Fino, kali ini membuat dirinya tidak percaya dengan apa yang di lakukan Fino. Biasanya, lelaki itu hanya mengrusuh di kehidupan Putri. Tidak berani menjemput atau bahkan berbuat manis pada Putri. Contoh saja saat tadi Chelsie melihat hoodie Fino yang berada di pinggang Putri.

"Ya mana gue tau lah. Gue semalem cuman ngasih alamat condo kakak lo. Ya gue kira dia nanya doang. Gue kan ngak tau kalau dia mau jemput. Bukannya kak Ale ada di condo ya? Kenapa ngak nganter lo? Secara kak Ale ngak tau siapa Fino," tanya Chelsie heran kepada Putri. Biasanya Alesya mencurigai orang yang datang ke condonya.

"Dia ngusir gue. Gue disuruh berangkat bareng Fino. Gue emang belum cerita sih siapa Fino ke kak Ale. Tapi gue yakin, setelah kejadian tadi pagi, dia tau siapa Fino. Soalnya si Fino sendiri yang beberin," ucap Putri kepada Chelsie.

"Terus reaksi kak Ale gimana?" tanya Chelsie antusias kepada Putri.

"Malah setujuin anjir. Mana si Fino tadi bilang gini 'Heh istri. Ayo berangkat bareng suami.' Lo tau gimana reaksi kakak gue? Dia kaget anjir. Terus gue ceritain kalau gue ngak ada apa apa sama si Fino. Eh tetep aja ngeyel kakak gue itu," ucap Putri menceritakan semuanya pada Chelsie.

Chelsie tertawa mendengar itu. Chelsie yakin jika kakak Putri memiliki pemikiran yang sama dengannya dan juga Kayla. Mereka yakin jika Fino memang orang yang tepat untuk Putri. Mereka yakin dan sangat yakin jika Fino dapat mengembalikan senyum di bibir Putri.

"Cabut kantin yok. Laper gue," ajak Putri pada Chelsie.

"Uuuuu, mau ketemu suami nih?" goda Chelsie pada Putri.

"Suami apaan hah? Gue geplak pala lo," ucap Putri mengancam sahabatnya dan melangkahkan kakinya ke kantin terlebih dahulu.

***

Peismatáris (Spin-off HS) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang