Part 17 || Apartemen Fino

23 8 0
                                    

Sebelum baca vote dulu ya kawan. Biar ngak begitu jomplang sama yang baca.

Yok ramaikan part ini. Kalau rame double up? Mungkin bisa lah ya.

Happy reading kawan.

"Keputusan yang diambil jangan terburu-buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keputusan yang diambil jangan terburu-buru. Keputusan yang harus di ambil harus mengikuti kerja otak dan menggunakan hati. Pikirkan melalui 2 sisi."— Putri Acasha.

***
Trisha masih belum tidur hingga pukul 11 lebih 56 menit. Sejak tadi dia mondar-mandir di dalam kamar nya. Apartemen milik Fino memiliki 2 kamar. Dia khawatir karena kakaknya belum juga pulang hingga sekarang. Dia takut kakaknya melakukan hal yang tidak-tidak setelah mengetahui kabar buruk itu.

"Abang kemana sih? Astaga. Jangan bikin panik dong," ucap Trisha sambil mencoba menghubungi kakaknya.

Trisha terus mencoba menghubungi kakaknya namun tidak ada jawaban sama sekali. Ponsel kakaknya sepertinya kehabisan baterai atau memang sengaja di matikan.

Trisha mencoba menghubungi ketiga sahabat kakaknya. Trisha mencoba menghubungi Avi dia tidak tau keberadaan Fino. Trisha menghubungi Farel dia tidak tau keberadaan Fino. Harapan terakhirnya adalah Kaivan dan Putri.

Trisha mencoba menghubungi Kaivan. Dia bersyukur karena Kaivan menjawab panggilannya.

"Halo bang Kai. Lo tau bang Fino dimana?" tanya Trisha cemas.

"Fino? Gue sama sekali ngak ketemu dia seharian ini. Emang kenapa Sha? Kok cemas gitu?" tanya Kai dari sebrang sana.

"Ah ngak bang. Lo tau tempat yang biasanya bang Fino datengin? Semacam buat nongkrong gitu?" tanya Trisha lagi kepada Kai.

"Ngak ada Sha. Paling kita berempat nyeblak di warung seblak deket perempatan sekolah. Kadang, kalau malem free gitu, Farel suka ngajak ke club buat minum sih," jawab Kai dari sebrang sana.

Trisha yakin kakaknya berada di club itu. Tidak mungkin kakaknya duduk tenang di warung seblak dekat perempatan sekolah.

"Share lokasi club nya bang. Gue tunggu 2 menit," ucap Trisha lalu mematikan sambungan telfonnya.

Trisha langsung keluar dari kamarnya dan berjalan melangkahkan kakinya untuk menuju ke pintu utama. Saat Trisha membuka pintu, Trisha terkejut karena kakaknya sudah ada di depan pintu dengan keadaan tidak begitu mengenakan.

Pakaian yang urak-urakan, rambut yang berantakan, dan tercium bau alkohol di badannya. Trisha yakin kakaknya itu baru saja pulang dari club yang di bilang oleh Kaivan tadi.

"Abang..." ucap Trisha lirih lalu membopong tubuh kakaknya itu yang besar untuk memasuki apartemen.

Trisha mendudukkan kakaknya di sofa. Trisha mengambil air minum yang ada di hadapannya. Dia menuangkannya ke dalam gelas lalu menyodorkannya kepada kakaknya.

Peismatáris (Spin-off HS) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang