Part 31 || Hubungan Chelsie

13 9 0
                                    

Pukul 10 pagi, Fino, Trisha, Chalista, Avi, Farel, Kaivan, Chelsie, Kayla, Anggara, Reynal, Sandy, Guntur, dan Aldo sudah berkumpul di depan mansion megah milik ayah Fino. Mereka tinggal menunggu Alesya yang sedang mengambil koper di kamarnya. Stev dan Cio juga sudah datang sejak tadi.

"Chel, mata gue seger banget anjir. Liat cowok ganteng berdiri di depan gue," bisik Avi kepada Chelsie yang ada di sebelahnya.

Mata Avi berbinar saat melihat Stev dan Cio berdiri di hadapannya. Menggunakan kaos sama-sama warna hitam dengan celana jeans panjang bagi Stev dan celana pendek bagi Cio. Seperti cogan wattpad yang Avi pikirkan selama ini.

Dengan rahang tegas mereka, rambut hitam legam, kacamata hitam bertengger di hidung mereka, dan kulit sawo matang. Kesan sempurna atau bahkan sangat sangat sangat sempurna bagi Avi. Lelaki yang sangat di idamkan olehnya.

"Mimisan gue liat mereka," bisik Avi lagi di sebelah telinga Chelsie.

Chelsie mendengus kesal mendengar bisikan Avi tentang lelaki yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Cogan mulu lo. Tanya ke Putri lah kalau mau tau. Jangan tanya ke gue. Gue mana tau siapa mereka. Siapa tau calonnya kak Ale," goda Chelsie sambil menaik turunkan alisnya pada Avi.

"Jahat banget sih lo. Jatuhin harapan gue," dengus Avi dengan wajah di tekuk kesal.

Chelsie terkekeh pelan mendengar dengusan Avi. Dia hanya bercanda. Tapi mungkin saja salah satu dari mereka adalah tunangan atau bahkan kekasih dari Alesya.

"Udah kumpul semua ini?" tanya Alesya yang baru saja datang sambil menarik koper yang ada di belakangnya.

"Absen aja lah absen. Kasian kalau ada yang ketinggalan," ucap Stev pada Alesya.

"Apa banget anjir. Lo kira anak kecil yang ketinggalan," dengus Cio kesal.

"Tapi ngak ada salahnya Cio. Absen aja absen," ucap Kayla membalas Cio.

Alesya mengangguk lalu mulai menyebutkan beberapa nama. Semuanya telah hadir dan lengkap.

"Ini kan kita jadinya naik mobil. Kalau encok, salahin pilihan kalian aja ya. Karena perjalanan mungkin 10 jam. Perkiraan sampai jam 8 malam atau jam 9 malam nanti. Karena ini kayak rombongan, 1 mobil diisi 3 sampai 4 orang. Muat kali lah ya. Sisa mobil yang lain taruh di sini aja," jelas Alesya.

Mereka mengangguk paham. "Isi mobil mau gue bagi apa milih sendiri?" tanya Alesya pada mereka.

"Pilih sendiri," ucap mereka kompak.

"Waktu 2 menit dari sekarang. Ngak pake lama," ucap Stev.

"Woy Do, lo sama kita berdua," ucap Sandy kepada Aldo.

"Kita berdua saja wahai kawanku,"ucap Anggara sambil menepuk bahu Reynal.

"Yuhuuu Kayla. Kita bertiga aja yaw," ucap Tasya bersama Febi menghampiri Kayla.

"Gue mau sama Putri," rengek Fino pada Chalista.

"Samperin sana. Ajak dia," ucap Chalista menyuruh Fino untuk menghampiri Putri.

Fino mengangguk semangat. Dia mencari keberadaan Putri. Saat menemukannya, dia justru dihadang oleh Alesya.

"Mau sama Putri? No ngak bisa. Putri sama gue, Cio, dan Stev," ucap Alesya pada Fino.

Fino cemberut mendengar itu. Apakah Alesya marah saat melihatnya kemarin justru dekat dengan Chalista?

"Ih kok jahat gitu sih kak Ale. Fino sama Putri ya," mohon Fino pada Alesya.

"Ngak bisa di ganggu gugat, adik gue sama gue," ucap Alesya pada Fino.

"Yaudah. Tapi yang pasti, nanti di Jogja Putri sama gue," ucap Fino kesal lalu meninggalkan Alesya dan kembali bersama Chalista dan Trisha.

Peismatáris (Spin-off HS) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang