Part 33 || Jawaban Fino

15 8 0
                                    

Yuhuuu, siap baca part ini? Yang pasti siapin hati kalian dulu buat baca. Belum siap? Besok aja bacanya.

Part ini campur aduk intinya. Kalau suka, jangan lupa vote terus comment di sebelah paragraf yang adegan kalian suka.

Jangan lupa vote, share, comment yaw. Happy reading kawan.

***

Dengan tergesa-gesa, Putri melangkahkan kakinya menuju taman yang letaknya tak begitu jauh dari Vila. Sesampainya di taman, dia melihat lelaki dengan jaket denimnya duduk di kursi yang terletak di bawah lampu taman sambil mengetuk-ngetukkan kakinya ke rumput. Lelaki itu menunggu kedatangan seorang gadis.

Putri yang melihat Fino tengah menunggunya sejak tadi, Putri langsung menghampiri lelaki itu. Walaupun masih ada sedikit rasa kecewa di lubuk hati terdalamnya.

Putri melngkahkan kakinya yang sedikit ragu untuk menghampiri Fino lalu duduk di sebelah lelaki itu.

Fino memalingkan wajahnya saat melihat gadis yang telah di tunggunya datang dan duduk di sebelahnya. Dia tersenyum tulus ke arah Putri.

"Lama nunggu?" tanya Putri berusaha menyembunyikan kekecewaannya kepada Fino.

"Ngak kok. Chacha ngasih tau apa aja?" tanya Fino kepada gadis yang ada di sebelahnya.

"Dia udah ngasih tau semuanya. Dia ngasih tau kalau dia itu sahabat kecil lo. Dia ngasih tau maksud dari dia deketin lo dari kemarin. Lo pengen nguji gue kan? Sebenernya gue ini emang suka atau sebatas kasian sama lo?" tanya Putri sambil menahan air mata yang berada di pelupuk matanya. Gadis itu menundukkan kepalanya. Rambut hitamnya menghalangi wajahnya.

Fino mengangguk. Dia mengangkat dagu Putri dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Putri. Fino dapat melihat air mata yang terbendung di pelupuk mata Putri.

Fino mendekatkan dirinya ke badan Putri lalu menarik perlahan gadis itu dalam pelukannya.

"Kalau mau nangis, nangis aja. Gue ngerasa jahat banget udah lakuin ini ke lo. Lo kecewa sama gue? Lo jujur aja. Gue tau lo nahan kekecewaan lo itu," ucap Fino sambil mengusap puncak kepala Putri.

Dan ya, Putri melepaskan air mata kekecewaannya. Dia kecewa kepada Fino yang masih belum mempercayainya. Dia kecewa pada Fino yang ragu padanya.

Putri sedikit mendorong bahu Fino agar menjauh darinya. Putri mengapus air matanya. Fino sedikit terkejut saaf Putri menjauh darinya.

"Gue kecewa sama lo. Apa jawaban jujur waktu itu belum puas buat lo hah? Lo tau, gue lebih utamain kejujuran lo ketimbang yang lain. Kalau lo jujur dari awal gue ngak akan sekecewa ini. Lo bisa mikir apa sih kalau gue kasihan sama lo? Lo mikir gue kasihan karena lo udah ngejar gue selama 2 tahun dan gue kasihan gitu? Ngak Fin. Gue emang jujur. Sejujur-jujurnya hati gue tulus buat lo. Pengakuan gue waktu itu apa kurang buat lo?" tanya Putri meluapkan semua kekecewaannya pada Fino dengan nada sedikit tinggi.

Fino merasa sangat bersalah karena telah melakukan ini pada gadisnya. Dia tidak menyangka jika Putri akan menjadi kecewa seperti ini. Putri memandangnya sebagai lelaki yang kurang puas akan jawaban yang telah diberi.

Fino menggenggam sebelah tangan Putri. "Maafin gue. Gue salah mikir kayak gitu. Pikiran buruk itu tiba-tiba datang ke gue. Maafin gue Put," ucap Fino sambil menundukkan kepalanya.

"Mati-matian gue cari pikiran positif tentang lo dan Chalista dan sekarang gue tau kalau kalian memang sedekat itu dari kecil. Gue cuman orang baru di kehidupan lo. Gue maklumin kalau emang lo belum terlalu percaya sama gue. Tapi ngak gini Fin. Lo kayak mainin perasaan gue," ucap Putri lagi meluapkan semuanya pada Fino.

Peismatáris (Spin-off HS) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang