Part 25 || Menjalankan misi

18 7 0
                                    

Pukul setengah 8 malam, Putri baru saja selesai mandi dan menggunakan one shoulder dress. Dimana salah satu bahunya terekspos dengan bebas. Sebagian betisnya juga terekspos dengan bebas. Dengan dress bewarna hitam menambah kesan misterius.Putri mengelombangkan rambutnya. Dia membiarkan rambutnya tergerai bebas.

Putri duduk di hadapan meja rias lalu memoles wajahnya dengan sedikit riasan. Tidak telalu mencolok namun elegan.

Setelah selesai merias wajahnya, Putri mengeluarkan anting yang di beri oleh ayahnya waktu sebelum dia datang ke Inggris dan juga memakai gelang yang ayahnya berikan di tangan bagian kanan.

Setelah merasa penampilannya pas, Putri mengoleskan sedikit lipstik di bibirnya agar tidak terlihat pucat. Putri tersenyum simpul melihat pantulan dirinya di cermin.

"Cantik banget sih," ucap Putri memuji dirinya sendiri.

Setelah memuja dirinya sendiri, Putri bangkit dari duduknya dan membuka kopernya untuk mencari heelnya. Setelah menemukannya, Putri langsung menggunakan heel yang berjenis ankle strap heel bewarna putih dengan berbagai taburan permata di sekitarnya. Simple tetapi elegan.

"Nah siap. Cantik banget sih anak nya bapak. Gila-gila, gue udah lama banget ngak pake dres kek ginian," ucap Putri sambil menggelengkan kepalanya.

Putri berjalan menuju meja rias yang letaknya tidak terlalu jauh dari dirinya dan melihat sekilas jam yang terpasang di dinding. Sudah pukul 8 lebih 10 menit. Acara sudah di mulai sejak 10 menit lalu.

"Tes-tes. Lo berdua udah keluar?" tanya Putri lewat alat yang ada di antingnya sambil memasukan pistol ke dalam dompetnya.

"Gue sama Arya udah perjalanan ke sana. Gue sama Arya sama Gani. Lo udah di tunggu di bawah. Ada anak buah yang jemput lo. Dia Cio," jawab Alesya dari sebrang sana.

"Ok siap. Gue mau langsung turun," jawab Putri sambil berjalan keluar dengan dompet di tangan kirinya.

Putri tersenyum ke arah beberapa tamu yang menatapnya kagum sambil berjalan menuju lift untuk ke lantai utama. Sesampai di lantai utama, dia melihat anak buah ayahnya bernama Cio melambai ke arahnya. Putri pun langsung berjalan ke arah Cio.

"Lo udah nunggu lama?" tanya Putri sambil menyelipkan anak rambutnya yang bewarna hitam legam.

Cio sempat terkesima dengan kecantikan Putri yang menggunakan dress one shoulder  yang bewarna hitam dengan riasan wajah yang tidak terlalu tebal namun elegan.

"Cio..." panggil Putri sambil melambaikan tangannya di hadapan Cio.

Cio pun tersadar akan panggilan Putri. "Ah, ngak kok. Gue baru aja sampai. BTW, lo cantik," ucap Cio sambil tersenyum ke arah Putri.

"Makasih loh. Ayo sekarang berangkatnya," ucap Putri sambil membalas senyuman Cio.

Cio membukakan pintu mobilnya untuk Putri. Putri langsung masuk ke dalam mobil Cio. Cio pun ikut masuk ke dalam mobilnya dan langsung menghantar anak dari leadernya itu. Membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit untuk sampai di tempat resepsi karena jalanan yang macet.

Sesampainya di sana, Putri tersenyum penuh arti. "Nanti yang bawa tahanan kita atau bang Gani?" tanya Putri kepada Cio.

"Kata bang Gani kalau ketemunya sama kak ale atau bang Arya, yang bawa dia. Tapi kalau lo yang nemuin, kita yang bawa. Anak buah yang lain juga udah di sebar di beberapa titik buat jaga-jaga kalau nanti anak buah dia ngikutin. Bawa nya nanti lewat pintu belakang," jelas Cio secara rinci pada Putri.

"Ok. Gue turun duluan," ucap Putri lalu turun dari mobil Cio.

Banyak sorot mata yang menatap Putri kagum. Putri dengan anggun menaiki tangga dan menghampiri Arya dan juga Alesya.

Peismatáris (Spin-off HS) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang