34

1.2K 99 3
                                    

Untuk pertama kalinya Bella makan malam di rumah keluarga kekasihnya. Sedikit berlebihan, tetapi perempuan itu sangat senang saat Georgina menyambutnya dengan hangat disana. Georgina sepertinya sangat memahami perasaan wanita lain sehingga Bella mudah menempatkan diri di dekat Georgina.

"Ini belum terlalu malam, kita harus pergi melihat gemerlapnya London !" Ujar Georgina dengan semangat. Bella sangat senang dengan ide tersebut namun sepertinya Jef kurang menyetujuinya.

"Aku tak membawa pengawal sama sekali. Aku tak mau kerepotan di serang media." Sahutnya dengan cepat, spontan membuat senyum Bella surut.

"Tapi kau masih bisa menyamar." Georgina menyergahnya, mungkin Jef bisa berubah pikiran.

"Mama..." Jef memelototkan matanya sambil menggeleng. Georgina tidak bisa memaksanya bila Jef tidak menginginkannya.

"Baiklah, aku akan menemanimu untuk melihat London malam ini juga. Kau pasti akan menyukainya." Georgina menggenggam tangan Bella, sedikit membuat perempuan itu terhibur.

"Isabella tidak akan pergi kemana - mana tanpaku."

"Jef ! Yang benar saja ! Dia bosan di rumah."

"Tidak, aku akan mengajaknya berkeliling rumah. Masih ada esok hari untuk mengelilingi London."

"Kau lihat, dia keras kepala bukan ? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kau betah serumah dengannya selama beberapa bulan terakhir ini." Sindir Georgina dengan jelas di depan Jef namun tatapannya mengarah pada Bella. Perempuan itu hanya tertawa mendengar omelan Georgina lalu meminum airnya.

"Jangan dengarkan dia." Sahut lelaki itu cepat, membuat Georgina spontan memelototkan matanya pada Jef sedangkan Bella menahan tawanya mendengar perdebatan kecil tersebut.

***

Bella membereskan meja makan agar ia memiliki aktivitas selain hanya berdiam diri di rumah. Georgina menyuruhnya untuk membiarkan piring - piring tersebut namun Bella tetap mencucinya. Sesekali ia mendengar suara tawa Georgina dari ruang keluarga, wanita itu sedang menonton televisi. Sedangkan Jef sedang pergi ke kamar untuk menelepon sekretarisnya. Lelaki itu memang sibuk namun tidak sesibuk saat mereka berada di Bergamo. Setidaknya Jef tetap berada di samping Bella walaupun terkadang ia masih sibuk dengan ponselnya.

Bella baru saja selesai mengelap meja saat ia mendengar suara televisi yang dimatikan. Perempuan itu mengernyit. Pasalnya, beberapa saat yang lalu ia telah merasakan keheningan selain suara televisi yang masih menyala. Dan sekarang, televisi tersebut mati tetapi ia tak melihat tanda - tanda kembalinya Georgina, padahal untuk mencapai kamarnya ia harus melewati meja makan terlebih dahulu. Bella meletakkan lapnya kemudian beranjak mengecek Georgina di ruang keluarga.

Ruang lampu keluarga telah padam sepenuhnya. Ia baru saja akan menyalakannya tetapi Bella melihat Jef duduk di tepi sofa sambil membawa selimut. Perempuan itu menghampirinya hati - hati karena disana benar - benar senyap.

"Georgina sering tertidur di sofa. Awalnya aku mengira ia memiliki masalah dengan kolesterolnya tapi ternyata kebiasaan buruknya ini yang membuat lehernya sering sakit." Ujarnya sambil membalut tubuh wanita paruh baya itu dengan selimut. Suara Jef sangat pelan, Bella hampir tidak bisa mendengarnya.

"Dia pasti sangat kesepian disini." Sahut Bella singkat. Jef tampak berpikir sebentar, tampaknya ucapan Bella memang ada benarnya.

"Aku ingin membawanya tinggal bersamaku suatu hari nanti, apa kau keberatan ?" Lelaki itu seketika menoleh pada Bella.

"Tidak, tentu saja tidak. Kau bisa membawanya kapanpun." Bella mengangguk cepat. Jef tersenyum melihatnya lalu sedetik kemudian ia bangkit.

"Ini masih belum terlalu malam, aku akan membawamu berkeliling London."

BAD GAMES : A New Chapter of JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang