9

1.8K 128 1
                                    

Nyonya Saunders sedang memasak udang saat Bella datang. Wanita itu terkejut karena tak biasanya Bella pulang sore hari. Wajahnya murung, membuat Nyonya Saunders segera menghampirinya dengan spatula yang masih ia genggam.

"Ada apa ini anak muda ? Kau pulang sangat awal."

"Apakah aku tidak boleh pulang awal ?"

"Biasanya kau pulang dalam keadaan mabuk, tentu saja."

Bella tertawa pelan mendengar lelucon yang dibuat oleh Nyonya Saunders. Tak lama kemudian wajahnya kembali murung, membuat wanita paruh baya itu semakin bertanya - tanya.

"Sebaiknya kau mandi, aku akan menyiapkan makanan."

"Nyonya Saunders, temanku marah padaku. Aku tidak tahu apa penyebabnya tetapi yang jelas ia berubah."

"Katakan padaku kapan terakhir kali kau bertemu dengannya dan bagaimana posisinya." Wanita itu menodongkan spatulanya pada Bella.

"Kami berjudi..."

"Kau berjudi ?" Nyonya Saunders menyela dengan cepat.

"Hanya beberapa kali saja. Kami berjudi lima putaran lalu kami pulang. Kami baik - baik saja, namun dia berubah. Tadi pagi dia tidak hangat seperti biasanya."

"Kau mabuk ?"

"Iya, aku pulang dalam keadaan mabuk."

"Maka itu penyebabnya." Nyonya Saunders menaikkan alisnya sementara itu Bella justru bingung dengan maksud ucapan wanita di depannya ini.

"Mungkin saat kau mabuk, kau mengeluarkan ucapan yang tidak pantas untuk temanmu dengar. Atau mungkin ia mengetahui rahasia yang kau simpan darinya, bisa jadi."

"Atau mungkin ia mengetahui rahasia yang kau simpan darinya, bisa jadi."

"Atau mungkin ia mengetahui rahasia yang kau simpan darinya, bisa jadi."

Ucapan Nyonya Saunders seketika berdengung keras di telinganya. Bella merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres terjadi disini. Ia merasa tak terjadi apapun antara dia dan Jef semalam. Bella mulai berpikir mengenai satu - satunya rahasia yang ia simpan dari Jef.

"Tidak mungkin ia tahu, aku menyembunyikannya dengan rapi." Bella membatin.

Perempuan itu naik ke atas. Ia menghempaskan dirinya ke kasur. Marybel meneleponnya beberapa kali namun Bella sama sekali tak ingin menggubrisnya. Ia sedang dalam perasaan kalut.

Perempuan itu mengambil ponselnya lalu mencoba menelepon Jef. Satu panggilan, dua panggilan, tak ada jawaban sama sekali. Ia memutuskan untuk mengiriminya pesan singkat yang ia tulis hati - hati.

"Jef, apakah aku melakukan kesalahan padamu ? Jika iya, beritahu aku."

Bella mengirimkannya kemudian. Perempuan itu terus memikirkan kesalahan apa yang ia perbuat pada lelaki itu. Ia merasa ada yang kurang bila ia tidak bicara dengan Jef.

Sementara itu Jef hanya membiarkan pesan Bella menganggur di ponselnya. Ia tidak berniat menjawabnya. Lelaki itu terlalu kesal dengan keadaan. Ia ingin menghindari Bella tetapi ia terlanjur memindahkan Bella ke dalam ruangannya. Jadi tak ada pilihan lain selain pergi dari kantor.

"Ada masalah apa ini ? Kau tidak seperti biasanya." Greg menginterupsi dengan tenang sambil mengamati Jef yang sedang bermain billiard sendirian.

"Aku sedang tidak ingin berbicara." Sahut Jef singkat.

"Baiklah. Lalu bagaimana caranya kita berkomunikasi bila kau tak ingin bicara ? Aku jauh - jauh datang dari Roma untuk menunggu evaluasi darimu."

BAD GAMES : A New Chapter of JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang