38

1.1K 105 8
                                    

Semua hal menjadi buram bagi Bella. Perempuan itu mengikat rambutnya yang mulai memanjang lalu duduk di halte sendirian. Ia tidak akan naik kendaraan apapun. Hanya saja ada kesenangan saat ia melihat orang lalu lalang di depannya. Milan benar - benar tak membuatnya lebih baik. Dia justru semakin terpuruk disana.

Sebulan adalah waktu yang cukup untuk merenung mengenai kisah cintanya yang kandas. Sekarang ia akan berbenah untuk pergi dari Milan lalu pindah ke kota lain. Tetapi sebelum itu, Bella akan datang diam - diam ke Sisilia tanpa menghubungi seseorang pun. Marybel sangat mengharapkan kehadirannya di pesta perayaan kehamilannya. Sebagai teman yang baik, Isabella akan datang namun ia tidak akan berbaur saat pesta dimulai. Ia yakin Jefrio Moresetto ada disana dan keadaan tak membaik sama sekali saat ia mengingat lelaki itu, membuat Bella harus menangis lagi kesekian kalinya.

Sementara itu Jef berada di kamar hotelnya saat ini. Ia tidak akan menginap di Moresetto Empiro karena ia sedang menghindari semua orang sehingga ia menyewa semua kamar yang berada di lantai teratas. Secara kasar, Jef ingin lantai tempatnya menginap dikosongkan.

Lelaki itu duduk di atas sofa sambil menggenggam kotak yang diberikan pendeta Khiels padanya. Jef baru memiliki waktu luang setelah banyak kesulitan yang ia lalui tanpa kehadiran Bella di sisinya. Lelaki tersebut menerka - nerka, apa yang ada di balik kotak kayu tersebut.  Bunyi 'klik' terdengar saat kotak tersebut terbuka. Jef mengernyit sebentar.

Disana banyak sekali tumpukan foto maupun kertas - kertas yang sudah usang. Jef mengambil satu foto teratas kemudian memperhatikan baik - baik gadis kecil yang berada disana. Rambutnya berwarna pirang hampir putih. Jef spontan bisa mengenali siapa yang ada di dalam foto tersebut. Itu pasti Bella. Jef tahu bila warna asli rambut Bella adalah pirang cerah. Ia sedang duduk di pangkuan pendeta Khiels sambil tersenyum lebar.

Di foto - foto lainnya juga demikian. Bella tampaknya sangat bahagia dalam foto tersebut dan pendeta Khiels selalu berada di sampingnya walaupun Jef tidak melihat sosok istri pendeta Khiels sama sekali. Mungkin wanita itu sangat tidak menyukai kehadiran Bella sehingga ia tidak pernah terlihat dalam foto manapun. Pada tumpukan kertas di bawah, terdapat selembar tulisan dalam bahasa Jerman sedangkan yang lainnya hanya berupa coretan - coretan spidol yang tak jelas artinya. Sekali lagi, Jef harus menemui jalan buntu karena ia tidak bisa berbahasa Jerman. Tetapi setelah ia pikir - pikir lagi,  sepertinya itu bukan sebuah kata melainkan sebuah nama keluarga. Jef mengeluarkan ponselnya untuk mencari tahu arti kata 'Schwarzenger' di internet. Ia tak menemukan hasil yang sesuai sebelum akhirnya Jef menemukan apa yang ia cari selama ini. 

"Jadi ini yang dibicarakan pendeta Khiels mengenai orang tua Isabella yang kaya raya itu ?" Jef membatin dalam hatinya sendiri. Wanita di sebelah kiri sangat mirip dengan Bella, bahkan warna rambut mereka sama yang membuat Jef yakin bahwa wanita itu pasti ibu kandung Bella. Tampak pasangan paruh baya yang tersenyum menggandeng seorang anak laki - laki yang mungkin masih remaja. Kini Jef paham mengapa Isabella disingkirkan. Itu karena mereka telah berhasil mendapatkan seorang anak laki - laki.

***

Pesta akan dimulai setengah jam lagi. Alano sibuk menyambut tamu - tamunya, ia sedang menunggu Jef sebenarnya. Jasmine ingin tidak datang dalam acara ini tetapi ia tak ingin membuat Marybel curiga padanya sehingga ia berusaha tenang dan menutup mulutnya rapat - rapat. Marybel hanya ingin ditemani oleh Bella karena hanya Bella yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri.

Sekumpulan orang dengan jas hitam rapi datang secara serentak dan membentuk formasi. Orang - orang menoleh untuk melihat siapa yang datang karena mereka yakin ada tamu penting yang baru saja tiba sehingga perlu pengawalan ketat. Alano tersenyum lebar melihatnya kemudian berjalan menghampirinya.

"Lihat ! Akhirnya adik sepupuku datang juga !" Sedetik kemudian Jef keluar dari kerumunan pengawalnya sambil tersenyum.

"Selamat atas kehamilan Marybel." Sapanya singkat, semata - mata supaya ia tak terlihat kaku.

BAD GAMES : A New Chapter of JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang