11

1.8K 137 9
                                    

Bella sedang memilih bahan makanan saat Jef tiba - tiba mengagetkannya dari belakang. Perempuan itu memukul bahu Jef dengan kesal karena hampir saja ia menjatuhkan daging yang ia ambil dari freezer. Jef menahan tawanya melihat Bella terkejut seperti itu.

"Apa yang kau lakukan disini ?" Tanya Bella berbisik.

"Aku ? Aku akan membeli ikan tentu saja."

"Yang benar saja kau memasak sendiri !" Kemudian mereka berdua tertawa tertahan namun mereka segera menghentikannya saat salah satu wanita paruh baya meliriknya tajam.

"Mengapa orang - orang terlihat sangat sinis ? Ini supermarket, bukan gereja. Apa salahnya tertawa ?"

"Jef, serius !"

"Aku juga serius !" Mereka saling menyalahkan saat pertanyaan Jef tadi belum terjawab.

"Ayo kita pergi dari sini. Kau suka merusuh sepertinya." Bella menarik lengan lelaki itu untuk menjauh.

"Aku suka pertengkaran." Jef tersenyum jahat.

"Aku bosan berperang." Ujar Bella tak kalah sinis. Jef menaikkan satu alisnya, seakan tahu apa yang dipikirkan Bella. Perempuan itu tidak jadi membeli apapun dari supermarket karena ia keburu menarik Jef menjauh dari sana.

"Apa kau menyindirku ?"

"Maaf bila kau merasa tersindir." Bella tertawa sinis.

"Aku pura - pura tidak mendengarnya." Jef menutup kedua telinganya.

"Hanya orang gila yang masuk ke sarang psikopat dan mencoba melawan mereka sendirian. Satu lawan dua belas, aku yakin bila aku tidak datang saat itu mungkin namamu sudah dilabeli RIP."

"'Baiklah terima kasih Nona Khiels atas bantuannya.' Kau mau aku berkata seperti itu kan ?"

"Persetan." Bella mengumpat di depan Jef terang - terangan, membuat lelaki itu tertawa puas karena berhasil menggoda Bella untuk kedua kalinya.

"Begini, aku mau memberitahumu bahwa aku baru saja membeli sebuah motor."

"Motor ?" Bella mengernyit.

"Ya, sebuah motor. Aku ingin merasakan sensasi berkendara yang baru." Jef mengedipkan sebelah matanya.

"Wow, aku belum pernah naik motor sebelumnya."

"Kau akan menyukai motorku."

"Bagaimana bila tidak ?" Bella menaikkan satu alisnya.

"Bila kau tidak suka, kau tidak boleh naik. Sederhana kan ?"

Perempuan itu langsung memukul lengan Jef untuk kedua kalinya, kesal dengan jawaban lelaki itu.

***

Jef membawanya ke garasi rumahnya. Daripada memperhatikan langkah Jef, perhatiannya justru teralih pada mobil - mobil yang berada disana. Mulai dari BMW Mercedes Benz, Range Rover, Jaguar, Ferrari, hingga Lamborghini, semuanya tertata rapi disana. Setiap tipe memiliki beberapa jenis, membuat garasi Jef seperti tempat pameran mobil - mobil mewah.

"Kau mengendarai dua puluh mobil ini secara bergantian ?" Tanya Bella setengah tak percaya.

"Kuakui mobil adalah mainan koleksiku." Jef tersenyum ringan.

"Mainan katamu ?" Mata Bella melotot seketika.

"Ini dia Bella, motor yang baru saja kubeli." Jef menarik selembar kain putih yang menutupi benda tersebut. Disana terpampang sebuah motor antik yang indah dan mengkilap, entah darimana Jef membelinya namun motor tersebut sangat keren.

BAD GAMES : A New Chapter of JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang