3

2.5K 163 11
                                    

Bella datang pagi sekali di bandara, perempuan itu menyiapkan kedatangan Jasmine Batterfield dan mengawasi sekitar agar tidak ada yang mengenali perempuan itu. Mulanya Bella berpikir bahwa ia sendirian tetapi saat ia melihat Jef disana, perempuan tersebut cepat - cepat menghampiri lelaki itu sambil berpura - pura membaca koran.

"Apa yang kau lakukan disini ?"

"Aku akan mengalihkan perhatian Lost Angels dan kau harus membawa Jasmine ke mobil secepatnya, mengerti ?"

"Mengapa semalam kau tidak memberitahuku ?"

"Aku lupa."

"Sangat manusiawi." Umpat Bella sarkastik. Alasan yang dibuat Jef sangat klasik. Bagaimana seseorang bisa melupakan hal - hal penting semacam itu ?

Bella menyelipkan diri di antara orang - orang duduk di kursi tunggu. Jef tampaknya sangat lihai mengalihkan perhatian orang lain, termasuk para Lost Angels. Ia mengetahui salah satu Lost Angels yang berprofesi sebagai pramugari. Lelaki itu menghampirinya, membuat percakapan kecil yang menarik perhatian Lost Angels yang lain. Bella hanya menggeleng pelan saat lelaki itu berusaha memikat orang lain dengan pesonanya.

Tepat saat ia melihat orang - orang keluar dari sebuah lorong, Bella mengambil ponselnya lalu berpura - pura memainkannya. Di balik kacamata hitamnya, ia melirik sambil mencari keberadaan Jasmine Batterfield. Bella merutuk dalam hatinya saat Jasmine datang dengan baju yang sangat mencolok. Semua yang ia kenakan berwarna putih, membuatnya terlihat paling terang di antara orang lain. Bella segera berjalan sambil menghimpit perempuan itu hingga mereka bersenggolan.

"Permisi, aku ditugaskan oleh Tuan Jefrio untuk mengawalmu." Ujarnya sambil berpura - pura memainkan ponsel. Bagai sudah paham dengan cara mainnya, Jasmine tidak menoleh pada Bella dan lebih memilih menunduk.

"Tunjukkan jalannya." Ujarnya singkat.

Bella jalan dengan cepat mendahuluinya sementara Jasmine mengikutinya dari belakang. Perempuan itu masuk ke dalam mobil kemudian ia menunggu Jasmine untuk masuk.

"Maafkan aku, pesawatku tiba terlalu pagi."

"Tak masalah, aku sudah diberitahu." Jasmine menurunkan kacamatanya. Detik itu pula Bella tahu dengan mata kepalanya sendiri betapa cantiknya Jasmine Batterfield.

"Aku akan mengantarmu ke hotel. Tuan Jefrio akan menyusul kita secepatnya."

"Apakah kau sekretaris Jef yang baru ?" Celetuk Jasmine tiba - tiba. Bella hanya tersenyum sambil mengangguk. Mobil berjalan dan mereka meninggalkan bandara.

"Jef banyak menceritakanmu semalam. Kau salah satu orang yang sangat berjasa dalam Klan Moresetto." Sambungnya. Bella tertawa kemudian menggeleng.

"Semua itu hanya kebetulan saja, Nyonya."

"Panggil aku Jasmine. Jangan sungkan padaku oke ? Kau seumuran dengan anak perempuanku." Wanita itu tersenyum ramah.

***

Bella datang ke kantor pukul enam sore. Saat itu kantor sudah sepi. Ia letih seharian ini namun ia tidak ingin pulang terlalu cepat oleh sebab itu ia datang ke kantor. Perempuan itu memejamkan matanya sesaat sambil bersandar pada kursi. Ia tidak akan menyalakan komputer karena ia sedang tidak ingin bermain UNO.

"Kerja yang bagus, Bella. Jasmine bisa masuk Bergamo tanpa tercium oleh orang - orang di Sisilia adalah hal yang hebat." Jef kembali datang pada mejanya, membuat Bella spontan membuka mata.

"Ikut aku."

Bella bangkit dengan malas sambil mengikuti Jef dari belakang. Lelaki itu memasuki ruangannya kemudian duduk di sofa. Bella ikut duduk di seberangnya dengan wajah datar, entah apa yang ia pikirkan saat ini.

BAD GAMES : A New Chapter of JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang