23 [BE WISE, 21+ CONTAIN STRONG SCENE]

3.4K 128 3
                                    

Jef sedang membaca bukunya saat Bella tiba - tiba saja duduk dipangkuannya sambil memakai gaun tidur yang cukup tipis. Jef bisa melihat bahwa perempuan itu tak memakai apa - apa lagi di dalamnya, membuat Jef mabuk akan pemandangan yang berada di depannya. Bella mengambil buku tersebut dari Jef lalu berpura - pura serius membacanya.

"Aku tidak tahu kau suka membaca majalah bisnis. Kau sangat tampan disini." Bella menunjuk ke arah sebuah artikel yang menampilkan foto Jef disana.

"Aku membacanya karena ada jurnalis yang meliput diriku." Tatapan mata Jef masih tetap tajam kepada Bella, seolah ia siap untuk menangkap mangsanya.

"Ah... Aku tahu. Mengapa disini tidak tertulis cerita tentangmu ? Biar ku tebak, Jefrio Moresetto adalah pangeran yang sedang menyamar."

"Wow aku suka alur ceritanya, tetapi ini majalah bisnis sayang, bukan buku dongeng." Ujar Jef sambil mengambil majalah tersebut dari Bella lalu melemparkannya dengan kasar. Lelaki itu tiba - tiba saja mencium bibir Bella dengan rakus sambil meremas dadanya yang kenyal tersebut.

"Apa kau sudah tahu variasi gayanya ?" Bisik Jef pelan disela - sela ciuman tersebut. Perempuan itu hanya menggeleng lalu mendesah lagi saat Jef menggigit lehernya pelan.

"Aku ingin mengajarkanmu banyak hal, tetapi aku takut energimu tidak sebanding."

"Ah... Jef. Please." Bella tidak bisa mengerem ucapannya karena sejak tadi Jef merangsangnya terus menerus. Lelaki itu mengecup dada Bella dari luar, membuat gaun tidur tersebut basah karena salivanya.

"Kau yakin ?"

"Yakin."

"Ahh..." Desan itu lolos begitu saja saat Jef menghisap benda mungil tersebut kuat - kuat, menimbulkan getaran di badan Bella sekarang.

"Aku akan terus menghisap dan menggigitnya hingga ia keluar dengan sempurna. Bukankah itu seksi ?" Jef terus memainkan ujung dada Bella sambil memelintirnya halus. Perempuaan itu terangsang, baik dari perilaku Jef maupun dari ucapan sensualnya, semua membuat gairah Bella semakin meledak - ledak.

"Ahh... Jef..."

"Kau menggairahkan, Isabella. Beruntung kau adalah milikku." Sedetik kemudian ia menghisap ujung dada Bella kuat - kuat hingga benda kecil itu memerah. Desahan demi desahan lolos begitu saja dari mulut Bella, membuat Jef semakin tidak tahan.

Ia menarik gaun tidur Bella hingga benda itu tersingkap ke atas. Jef tahu bila perempuan itu sudah berada di ujung gairah sehingga dia akan menawarkan Bella pilihan yang ia punya.

"Kau mau aku terus merangsangmu atau bagaimana ?" Tanyanya dengan tatapan mata sensual, membuat Bella terbakar seketika.

"Aku tidak tahan, put it on me please."

Tangan perempuan itu terulur untuk meraba kejantanan Jef. Lelaki itu medesis pelan saat Bella berhasil mengeluarkan benda tersebut dari tempatnya. Tetapi ia tak langsung memasukkannya begitu saja. Ia menatap Jef, seolah sedang menunggu sesuatu.

"Ada apa ?" Jef menangkap sinyal tersebut.

"Apakah tidak ada cairan yang kau oleskan seperti kemarin ?" Tanyanya dengan polos, membuat Jef tertawa kemudian mengecupnya.

"Kau sudah punya secara alami, disini." Sedetik kemudian Jef meraba kewanitaannya yang sudah basah oleh cairannya sendiri.

"Jef... Apakah akan sakit seperti kemarin ?" Wajah perempuan itu tampak khawatir, membuat Jef langsung menciumnya kemudian menggulingkan tubuh Bella pada sofa yang sedang mereka tempati sekarang.

Lelaki itu terus menciumnya, membelitkan lidah mereka sendiri seolah tak memberikan celah bagi Bella untuk bersuara lagi. Perempuan itu memekik saat kejantanan Jef tiba - tiba masuk begitu saja dengan lancar. Jef melepaskan kaitan lidahnya pada Bella karena ia tak bisa menahan desahan yang lolos dari mulutnya begitu saja. Sedangkan Bella, perempuan itu meringis pelan saat Jef mulai mengayunnya. Awalnya ia merasakan nyeri namun semakin lama, pandangannya seperti ditutupi oleh kabut hitam. Yang ia rasakan hanyalah kenikmatan yang dialirkan Jef padanya. Saat Jef merasakan bahwa Bella akan segera mencapai pelepasannya, ia menarik tubuh wanita itu kembali pada posisi awal. Bella sempat terkejut, tetapi Jef menjelaskannya dengan cepat.

BAD GAMES : A New Chapter of JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang