20

2.7K 138 2
                                    

Jef menyalakan sebatang rokok kemudian menghisapnya dalam - dalam. Ia duduk di sofanya sambil mengamati Bella yang tertidur pulas di ranjangnya. Perempuan itu tampak sangat damai sehingga Jef memilih turun dari kasur agar tak mengganggu tidurnya.

Pikirannya kosong untuk sesaat. Ia berpikir mengenai masa depannya sendiri. Apa yang ia inginkan dan apa yang ia butuhkan benar - benar sangat berlawanan. Ia menginginkan kehidupan yang bebas sepenuhnya, tetapi melihat ibunya seperti itu membuat Jef mengurungkan niatnya sendiri. Georgina tak akan bisa berdamai dengan masa lalunya, Jef tak bisa berbuat apa - apa tentang hal tersebut. Sebagai anak tunggal, tanggung jawab akan masa tua Georgina benar - benar berada di tangannya, membuat Jef harus memprioritaskan wanita tersebut daripada klan Moresetto. Tapi di sisi lain, ia memiliki kepercayaan Alano yang diberikan kepadanya dengan penuh, bahwa Jef bisa mengangkat nama keluarga Moresetto di dunia. Dan sekarang Jef telah sukses melaksanakannya.

Jef melihat Bella bergerak dari tidurnya. Ia meraba - raba bantal yang ada di sebelahnya. Tentu saja ia mencari Jef. Lelaki itu tertawa pelan kemudian membuka suaranya.

"Aku disini."

Spontan Bella menoleh dengan matanya yang masih terbuka setengah. Ia menajamkan pandangannya lagi kemudian menggeleng sendiri. Jef tertawa melihat perempuan itu terbangun karena mencarinya.

"Apa yang kau lakukan disana ?"

"Aku sedang merokok. Aku tidak bisa tidur."

"Ya Tuhan bagaimana seseorang tidak bisa tidur padahal tidur adalah kegiatan paling menyenangkan." Bella menguap panjang.

"Benarkah ?"

"Benar, bila tidurnya bersamamu." Perempuan tersebut mengedip nakal pada Jef.

"Kau pintar menggoda laki - laki rupanya."

"Aku pintar dalam semua hal, asal kau tahu." Ujar Bella dengan bangganya, membuat Jef spontan tertawa sambil menghampirinya.

"Aku tahu ada yang sedang kau pikirkan." Celetuk perempuan itu tiba - tiba. Ia menyandarkan kepalanya pada dada Jef. Lelaki itu sedang berbaring di sebelah Bella.

"Tak ada. Hanya saja aku selalu terbayang akan Georgina." Jef tersenyum miring setelahnya.

"Dia adalah ibu yang baik kan ?"

"Memang. Georgina sangat sempurna. Tetapi sayangnya ia tidak mau berdamai dengan masa lalu sehingga ada beberapa hal yang membuatku tidak mendapat kebebasan."

"Apa itu ?" Bella mendengarkannya.

"Ia tidak mau berhubungan dengan keluarga Moresetto lagi." Jef menoleh sambil tersenyum penuh duka. Bella bisa melihat hal tersebut.

"Bagaimana bisa ? Kau lahir dari darah mereka juga."

"Georgina masih dendam, aku tahu itu. Perempuan memang selalu menggunakan perasaannya, bukan logikanya." Ia tertawa miring.

"Jelaskan bagaimana perasaan Georgina dan bagaimana logikamu bermain." Bella terdengar sangat antusias karena setiap kalimat yang keluar dari mulut Jef selalu benar terjadi.

"Georgina tidak tahu bila dengan menikahi ayahku berarti dia harus menyerahkan dirinya pada dunia mafia. Bukan itu sebenarnya yang membuat ia kecewa. Ia kecewa karena papa selalu mengagungkan Alano dan lebih condong pada ayah Alano dibanding dengan Georgina sendiri. Ia menutup mata atas keberadaanku. Itu bukan hal yang mudah untuk Georgina karena aku dan Alano mendapat perlakuan yang berbeda."

"Georgina pasti merasa sendirian saat itu." Bella ikut prihatin atas apa yang terjadi pada masa lalu wanita paruh baya tersebut.

"Tetapi aku sangat bangga pada Georgina karena ia berani mengambil keputusan yang besar. Ia memilih cerai kemudian membawaku pergi ke kampung halamannya, London. Dia adalah wanita yang cerdas sehingga ia bisa membangun karirnya dengan mudah disana. Lalu kami melanjutkan hidup dengan bahagia hingga suatu saat aku menerima telepon yang mengatakan bahwa papa sekarat, ia ingin bertemu denganku." Jef terdengar sangat sedih saat ia menceritakan hal itu. Bella langsung memeluknya dengan erat, seakan berkata bahwa ia akan selalu ada disini bersamanya.

BAD GAMES : A New Chapter of JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang