35

1.1K 89 4
                                    

Bella hanya diam di rumah semenjak Jef menyuruhnya demikian. Lelaki itu sendiri sedang menunggu jemputan jet pribadinya. Ia tak ingin berlama - lama lagi di London namun Georgina seperti menahan lelaki tersebut agar tidak cepat pergi. Jef tidak mungkin menjelaskan alasannya karena ini hanya tentang dirinya dan Bella.

"Sayang apakah kau mau aku memasakkan sesuatu untukmu ?" Tanya Bella hati - hati. Jef hanya menggeleng pelan sambil meminum jusnya lagi.

"Aku akan memberitahumu bila aku lapar." Jawabnya singkat.

"Bisakah kita melupakan masalah ini sejenak ? Maksudku, kau membuat Georgina curiga bila terjadi sesuatu di antara kita."

"Kau sangat paham bahwa aku benci saat seseorang berusaha mengeksploitasi privasiku." Tandasnya tajam pada Bella, membuat perempuan itu seketika terdiam.

"Apakah kau masih menerima panggilan darinya ?" Lelaki itu menyelidik.

"Begitulah. Nomornya berubah - ubah, banyak sekali." Bella tak berniat membuat Jef marah namun memang seperti itu keadaannya.

"Bolehkah aku menemuinya ? Aku rasa aku harus bicara sendiri dengannya. Aku akan membujuknya untuk berhenti melakukan hal - hal gila yang mengganggu privasi kita."

"Tidak perlu."

"Sayang, ini penting." Bella menekankannya lagi. Jef harus paham bila kondisinya memang mendesak. Tak peduli bagaimanapun Jef berusaha menyuruh lelaki itu pergi, Albert tetap berkeliaran di luar sana mengintai Bella. Dan Bella merasa ia sendiri yang harus turun tangan untuk membujuk Albert.

"Aku akan ikut." Jef mencoba berkompromi dengan cepat.

"Tentu." Perempuan itu tersenyum puas disana.

***

Malam itu benar - benar dingin di London dan suhunya tak bisa ditoleransi lagi oleh Bella. Jef berinisiatif untuk menyalakan perapiannya agar suhu di kamarnya menjadi hangat. Bella memang kurang menyukai suhu dingin itu sebabnya Jef sendiri tidak ingin membawa Bella ke London saat natal karena suhunya akan lebih dingin lagi dari pada sekarang.

"Terima kasih." Sahut Bella cepat saat Jef membuatkannya teh hangat. Perempuan itu menggigil di balik selimut, membuat Jef sendiri bingung harus berbuat apa.

"Sayang apakah benar - benar dingin ? Aku bisa memindahkanmu ke kamar Georgina, disana cukup hangat."

"Tidak, aku ingin disini saja. Maafkan aku memang tidak tahan dengan suhu yang sangat dingin." Ia tertawa pelan.

"Aku khawatir bila kamarku benar - benar dingin. Aku sudah mematikan pendinginnya."

"Tak apa, aku tahu kau sangat menyukai suhu rendah. Setiap kamar yang kau tempati pasti memiliki ventilasi khusus yang membuat kamarmu lebih dingin. Aku hanya tidak bisa membayangkan bagaimana kau bisa tidur disini saat musim dingin benar - benar tiba."

"Ku akui aku tidak pernah memiliki masalah dengan hal itu. Bila terlalu dingin, aku akan menyalakan perapian. Tapi itu jarang sekali." Jef mengedip pelan sambil tertawa.

"Hei kau belum menceritakan padaku bagaimana kau bisa pulang dalam keadaan mabuk beberapa hari yang lalu."

"Benarkah ? Seingatku aku tidak pernah 'benar - benar' mabuk." Jef naik ke atas kasur sambil memeluk Bella dari samping. Perempuan itu tertawa kemudian mencubit pelan pinggang Jef, membuatnya mengaduh seketika.

"Aw... Untuk apa itu ?"

"Karena kau sangat menyebalkan saat mabuk, asal kau tahu ! Aku terkejut saat kau diantar pulang oleh seorang wanita."

BAD GAMES : A New Chapter of JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang