Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu langkah Dua langkah Mereka mulai pasrah Entah apa yang Difikirkan oleh mereka
Saat mata itu terbuka Satu rumusan mata Yang menatapnya Seolah ia berkuasa Padahal hakikatnya Saja sudah beda
Ia mau masuk ke dalam Namun tekadnya untuk melindungi Lebih tajam dan sinkron
"Selamat datang, Kuharap kalian maklum Dan Alana. Kau cantik Sendiri disini"
+×+
Pakaian itu sudah masuk ke dalam koper biru muda dan baby pink milik Satya dan Alana. Keduanya mencoba untuk melakukan hal yang berbahaya sekarang, mengamati keadaan rumahnya yang apakah kira-kira ibu tirinya itu ada dirumah dengan Yeji atau tidak.
"Sstt dek, kamu didalem aja ya. Biar kak Al yang ngeliat" Satya mengangguk mengiyakan perintah Alana yang sedang mengendap-endap keluar mencari tahu.
Drrtt drrtt
Kak Juna [3] Dek Kakak udah disamping rumahmu ya Sama Samuel juga, buruan
Setelah mendapatkan pesan dari Arjuna, Satya melihat kembali ke arah dimana kakaknya tadi keluar.
Kenapa kakaknya lama sekali?
Pyaar
Pecahan itu membuat Satya kaget dan melebarkan matanya, sangat keras sekali bunyinya hingga otak Satya kini sedang mengalami overthinking atas Alana.
Langkahnya langsung bergegas melihat kekacauan dibawah itu, hingga sampai di ujung tangga ia melihat kakaknya yang terduduk dengan pecahan kaca dimana-mana. Didepannya ada ibu tirinya itu yang mulai menyiratkan amarah dengan tangannya yang menjambak rambut Alana.
"Sialan, perban kak Al aja masih nempel, matanya dimana sih sampe tega banget jambak rambut kakak" geramnya dalam hati lalu langsung berlari menuju kebawah dan langsung mendorong tubuh ibu tirinya itu hingga tersungkur di lantai.
"Sshhh" ringisan Alana membuat Satya makin marah dengan ibunya itu, Satya benar-benar sudah tidak bisa menahan hasratnya lagi.
"DASAR ANAK GAK TAU DIRI, NGAPAIN KAMU DORONG SAYA HAH!?"
Satya melihat remeh dan menyeringai melihat ibu tirinya yang baru saja berdiri itu, ia melangkah pelan menuju ibu tirinya itu dan mengucapkan satu kalimat yang sungguh sangat tak terduga.