Dilema antara rasa,
Aku tahu bahwa semua
Itu hanya semu yang
Lalu dan kelabu.Tahu apa kamu?
Rasa sakitku?
Bahagiaku?
Penderitaanku?
Jiwaku?
Pikiranku?
Perasaanku?
Atau bahkan lukaku?Yang kamu tahu hanya
Bagaimana cara untuk
Membuatku selalu jatuh
Dan kembali membuka
Luka yang baru
Setiap harinya meskipun
Waktu telah berlalu."Keparat, jangan sentuh dia
Atau aku akan membongkar
Segalanya tentang kelicikanmu
Selama ini!"+×+
Jingga itu telah turun membuat ketiga pemuda yang baru saja pulang dari sekolah kembali dengan tenang. Kaki Satya melangkah ke kamar Alana dan tidak menemukan siapapun disana.
"SATYA!"
Teriakan Haikal membuat Arthur dan Satya mendekat dan membuat tanda tanya tersendiri.
"Kenapa sih, berisik"
"Tau tuh, kaget gue nih"
Haikal cengegesan melihat raut kesal terpatri di wajah Arthur dan Satya sekarang. Baginya merecoki sahabatnya dan saudaranya itu adalah hal yang sangatlah indah.
"Kok kak Bayu sama kak Al gaada ya?" tanyanya membuat Satya setuju dalam hatinya.
"Iya, kak Al gaada di kamarnya. Kira-kira dimana ya?" sahut Satya menatap cemas-cemas namun itu ditenangkan oleh Arthur yang berkata,
"Palingan ke kantor kak Juna, tadi kak Sam bilang kalau ada rapat. Mungkin ikut semua kan?"
Benar juga, tapi kenapa perasaan Satya sangat tidak enak sekarang?
Cklek
Ketiganya menoleh ke arah pintu apartemen yang terbuka didepan sana, terpampanglah Arjuna dan Samuel yang masuk bersamaan. Namun ada yang janggal di kedatangan keduanya, Satya tidak melihat adanya Alana dan Bayu yang datang bersama dengan Samuel serta Arjuna.
Arjuna dan Samuel yang baru datang disambut oleh wajah bingung ketiga pemuda itu pun ikut bingung juga.
"Kalian kenapa? Kok wajahnya gitu?" tanya Arjuna pada akhirnya mewakili Samuel yang hendak menanyakan hal itu.
Satya mulai merasakan pusing dikepalanya, pelan rasa sakit itu datang kembali setelah berhari-hari hilang. Rasa ini yang selama ini Satya hindari, kenapa harus datang lagi saat ditempat keluarga sahabatnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel [END]
Fanfic[⚠️HARSH WORDS || SELFHARM || TYPO || ETC. ] "𝐆𝐮𝐞 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐮𝐦𝐚 𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐨, 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐥𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮𝐩 𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐞 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐠"...