[31]. I'm Sorry

185 28 12
                                    

"Maaf, saya tidak bisa mengungkapkannya lebih awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, saya tidak bisa mengungkapkannya lebih awal. Tuhan lebih mendominasi untuk ingin memihak saya ada disisi-Nya."

+×+

Ruang putih yang berbunyi berbagam macam alunan pertanda bahaya itu membuat semua orang berkumpul disana. Tak terkecuali bahkan Arthur yang masih dalam masa pemulihan dari operasinya yang dilakukan minggu lalu.

Iya, dan Bayu masih belum menunjukkan pertanda sadarnya. Bahkan selalu saja keadaan bahaya yang dialami oleh Bayu, terkadang membuat Alana hampir menyerah dengan dirinya sendiri.

"Bay, lo janji ke gue kalau bakalan bangun."

"Mimpi itu udah seminggu yang lalu,"

"Kenapa lo masih belum bangun?"

"Gue tersiksa karena lo nggak mau ngeliat gue disini,"

"Gue ... Kangen lo, bay." Bersama lirihan terakhirnya, Alana bersimpuh di lantai dingin koridor Rumah Sakit yang selama dua minggu lebih ini menjadi tujuannya setelah pulang dari sekolah.

Satya bahkan Haikal telah membuat dirinya senyaman mungkin, bahkan mencoba berbagai cara untuk mengembalikan senyuman Alana. Namun semuanya terasa sia-sia, bahkan Gio juga telah mencoba membujuk Alana supaya tidak bersedih lagi, namun itu tidak ada gunanya.

Alana hanya menginginkan Bayu.

Grep

Pelukan inilah yang selama ini ada untuk dirinya. Arjuna yang selalu rela membuat dirinya nyaman selagi Bayu berada di atas brankarnya, Arjuna yang bisa membujuk Alana untuk tidak melakukan hal-hal bodoh yang akan menyelakai dirinya sendiri.

"Tenang Al, Bayu bakalan balik kok. Kamu harus tenang ya," tutur Arjuna yang ikut berjongkok didepannya dan memeluk erat dirinya.

Alana hanya bisa menangis sesenggukan disana dengan sayatan hatinya yang masih memikirkan bagaimana kondisi Bayu yang sebenarnya.

Lebih dari kejadian ini, Bayu juga telah banyak menaruh kisah dalam kehidupannya. Dimana Alana membuat tembok batas yang besar namun langsung runtuh begitu saja ketika Bayu datang ke dalam kehidupannya.

Alana sempat berfikir kebelakang dimana dirinya masih lugu dan tidak bisa mengukir sebuah semesta dalam kehidupannya, sampai Bayu yang menuliskan sebuah nama singkat yang tercantum jelas sampai ke ulu hati dan juga benaknya.

Cinta.

Satu ukiran nama yang mempertemukan dua jiwa dengan satu tujuan sama dalam kehidupannya. Selaras dengan apa yang diterapkan oleh semesta bahwa Bayu Nandero Vegaz menyatukan serpihan ledakan pelanginya untuk seorang Alana Nayrazea Clindark seorang.

My Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang