[26]. Goodbye (?) 2

218 30 7
                                        

Setitik harapan itu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setitik harapan itu,

Adakah untukku?

Jika ada, tolong sekali saja

Izinkan aku memilikinya

Aku mencintainya.

+×+

Bayu,

Kukira kisah kita sampai sini

Namun semesta tidak mengizinkannya

Bahkan saat ini aku masih saja memikirkanmu

Saat mata itu meredup tanpa cahaya

Tidakkah kau tahu? Aku begitu dangkal saat itu

Semuanya goyah termasuk air mataku

Tidakkah kau tahu? Aku telah lelah

Namun lelahku bukan ada padamu

Aku lelah karena aku menjauh tapi semesta malah mendekatkanku

Aku juga ingin menyerah bahkan pasrah

Saat pisau itu hendak memotong seluruh hidupku,

Aku juga tersadar... Aku membutuhkanmu

Terlebih kita pernah berciuman saat itu,

Malu? Tentu

Cerita itu dimana kala netra kita menjadi satu

Kenangan itu selalu hadir muncul, terlebih lagi...

Air mata sialan itu selalu terjun jatuh tanpa menentukan waktu

Bayu... Bertahanlah untukku, maka aku akan bertahan juga untukmu.

Suara bising alat membuat mata Alana membuka secara perlahan, untuk awalan pertama matanya begitu silau, tapi setelah menyadari bahwa dirinya saat ini terbaring di Rumah Sakit akhirnya Alana mencoba untuk sadar.

Matanya mengedar menemukan Haikal yang tertidur di sofa dan juga Satya yang sedang menulis sesuatu di bukunya, Alana merasa kondisinya lebih baik daripada Bayu saat ini.

Matanya memanas mengingat dimana dan bagaimana keadaan Bayu saat ini, isakan pelan keluar dari dalam dirinya. Satya yang mendengar itupun langsung saja menoleh cepat dan mendapatkan Alana tengah sadar dan menangis itu.

My Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang