------- • -------
Gelap.
sangat gelap.
tak ada apapun disini selain kegelapan. Aku melihat sekeliling, menatap jenuh diriku sendiri yang terbalut warna hitam pekat.
'Sial apa yang sebenarnya terjadi?'
~~•~~
NIT.. NIT.. NIT..
Mataku terbuka. Menatap remang remang plafon berwarna putih, yang entah kenapa berusaha membuatku sadar sepenuhnya. Aku membalikkan kepala, bersusah payah mengetahui suara berisik yang sepertinya keluar dari monitor sialan itu.
Ah, ada banyak alat pacu jantung di meja itu. Ada apa ya?
Entahlah. Sebenarnya aku lebih memikirkan, kenapa kepalaku sekarang rasanya ingin sekali meledak. Aku pusing, kepalaku berdenyut keras. Ah sial, sakit sekali.
Oke, baiklah kita lupakan rasa sakit ini sejenak.
Pertama pertama, akan ku simpulkan bahwa aku sekarang sedang berada rumah sakit. Namun, mengapa?
OH!
Kereta!
Kalau dipikir pikir, seharusnya aku sudah mati karena telah tertabrak kereta. Namun, kenapa aku malah berada disini? Apa tuhan sudah menyelamatkanku? Oh, tuhan sangat baik sekali.
Tumben.
Aku perlahan duduk, berusaha menyeimbangkan badan dari ketegangan akibat berlama lama tidur di kasur itu. Mengingat, bahwa tadi aku berencana pergi ke rumah ayah. Dan dengan kata lain, aku pergi bareng ibu.
Lalu ibu dimana? Apa dia baik baik saja? Apa dia telah tiada? Dia sudah mati?
"Hiks.. ibu.." Sial, aku cengeng sekali. Mungkin memang hal ini yang sedari tadi kubutuhkan, aku takut. Takut sekali.
Takut ibu pergi untuk selamanya.
"GITCHI!!"
Aku tersentak.
Menoleh, dan mengetahui ada seorang wanita yang menggenggam tanganku. Dia meneriakkan nama yang sama sekali tidak ku kenal. Namun, kenapa aku merasa kalau dia memanggil ku? Dan kenapa ingatanku menunjukkan bahwa dia adalah ibuku?
Siapa dia?
"Gitchi!! Apa kamu nggak apa apa? Hiks.. ibu sangat khawatir.."
Hah, ibu?
"Kau lihat kan dokter??! Putri ku tidak meninggal!!! Dia masih hidup, lihat dia membuka matanya!" Ujar wanita itu, sambil menunjuk nunjuk dokter. Sepertinya dia marah.
"Na..namun bu, tadi kami sudah memeriksa bahwa alat pendeteksi denyut jantung kami telah mati dan tidak ada pergerakan denyut jantung lagi dari putri anda."
"Mungkin saja.. ini keajaiban, karena putri anda dihidupkan kembali." Sambung dokter itu.
Apa??! Meninggal? Apa apaan ini? Wanita ini siapa? Tidak tidak, tidak mungkin! Dia bukan ibuku! Aku kenalll sekali dengan wajah ibuku, mana mungkin aku melupakan orang yang telah melahirkan ku itu?!
pikiran ku terus berkecamuk tiada hentinya memikirkan hal ini. Alis ku berkerut , tanda bahwa aku sangat bingung dengan hal hal aneh disini.
Bagaimana tidak? Ada seseorang yang bahkan tidak kukenal mengaku bahwa dia ibuku, dan memanggilku dengan nama yang asing pula. Namun anehnya, di ingatanku menunjukkan bahwa dia benar benar ibuku, dan namaku memang benar seperti yang disebutkan dia.
Apa yang terjadi?
"Ma- maaf, sebenarnya kau siapa?"
Satu kalimat tersebut membuat wanita dan dokter itu terkejut. Wanita itu menangis dengan kencang, tubuhnya lemas.
"Gitchi... Hiks.. dokter tolong lakukan sesuatu! Dia..dia.." wanita itu pingsan, membuat beberapa dokter dan suster kepayahan ketika ingin menggendongnya.
Kenapa dia? Apa dia stres?
Terlihat beberapa suster dipanggil untuk menggotong ibu tadi, dan kelihatan dipindahkan ke kamar lain yang lebih nyaman.
Dokter itu kembali menghampiriku. Kelihatan melihatku melamun, karena begitu banyaknya pikiran yang menghampiri.
"Aku tau kau pasti lupa semuanya karena benturan itu, kau terpental cukup jauh ke aspal. Aku benar benar yakin ada kerusakan sedikit di kepala mu." Ujar dokter itu, sambil tersenyum.
"Tidak apa apa kau pasti akan baik baik saja, aku akan bantu kau untuk mengingat segalanya." Lanjutnya masih dengan senyuman.
Apa? Lupa ingatan? Sudah gila ya.
"Aku tidak lupa ingatan! Bagaimana mungkin aku lupa? Aku ingat semua kejadian itu dari awal hingga akhir! Apa yang terjadi denganku, aku ingat semuanya!" Tuturku berteriak.
"Benarkah? Baiklah, namamu siapa?"
Hah, apa apaan? Apa dia ingin main tebak tebakan padaku? Lucu sekali.
"Namaku--"
Aku terdiam.
Keringat menetes di dahiku perlahan. Alis ku berkerut menandakan kebingungan yang tiada akhir ini. Mengapa aku bisa lupa dengan namaku sendiri? Kenapa di ingatanku hanya gitchi? Siapa gitchi? Aku benar benar yakin nama ku bukan itu! Pertanyaan yang seharusnya mudah ku jawab, tapi..kenapa..?
"Gi- gitchi, kimura gitchirawa"
I..itu nama siapa b*ngsat?!
Wajahku kaku untuk beberapa saat.
Aku bingung, sangat bingung. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa yang ku ingat hanya nama itu? Kenapa di ingatanku aku kecelakaan mobil? Tapi ingatanku yang lain mengatakan bahwa aku kecelakaan kereta, aku juga ingat wajah ibuku! Jelas jelas bukan wanita tadi.Oh, kepala ku rasanya mau pecah ketika memikirkan itu semua.
Tiba tiba pandanganku gelap, aku seperti terbawa ingatan yang sama sekali tidak ku kenal. Tunggu, jalan raya?
TIN!! TIN!!
'nak! Minggir! Itu berbahaya!'
TINNNN!!!...
BRUKK!!
'Sialan! ini ingatan siapa?'
"Ugh dok, kepala ku sakit.." ucapku sambil memegang kepala yang sepertinya akan pecah jika memikirkan itu semua. "Ib..ibu.. dimana dia?"
"Dia ada di ruang pasien, mungkin sebentar lagi siuman." Ucap dokter itu.
"Bukan dia! Ibuku bukan dia dok! Ugh.."
'kenapa sakit sekali sialan!!'
"Apa benar benar sangat sakit?" Tanya dokter dengan kacamata itu.
"Iya! Sakit!!" Aku berteriak, karena memang rasanya sangat sangat sakit. Aku nggak tau harus melakukan apa, pandanganku buram karena kepala yang terasa seperti mau pecah.
"Baiklah, kamu istirahat dulu ya. Tunggu sebentar." Ucap dokter itu seraya mengambil suntikan yang sepertinya, terdapat obat tidur didalamnya.
Aku pasrah, tak peduli jika jarum itu menusuk kulitku dengan lembut. Aku mengadahkan kepala keatas langit langit, perlahan menghilangkan segala rasa sakit di kepala ini.
Sial, sakit.
Rasanya memang buruk, tapi ya setidaknya aku bisa tenang dari kebingungan yang tak ada habisnya. Sungguh aku memang bingung dengan segala yang terjadi. Haah Mataku semakin berat, tak kuat menahan kantuk yang tiba tiba menyerang.
Yah, istirahat sebentar memang cukup baik untuk diriku. Dan setelah itu aku berjanji akan mencari ibuku, lalu menuntaskan keanehan ini.
semoga, semuanya baik baik saja.
------- • -------
janlup tinggalkan jejak yaa༼ つ ◕◡◕ ༽つ
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTINUE || Haikyuu!
FanfictionBukankah aku sudah mati? Kenapa aku ada disini? Aku tidak akan pernah melupakan fakta bahwa aku secara ajaib melanjutkan hidup sebagai cewek kelas satu yang dikenal dingin dan pendiam di karasuno high school. Dengan kata lain, aku berada di dunia ha...