chapter 10

1.2K 195 6
                                    


------ • ------

"Barusan.. kamu ketawa?"

Osamu san tampak terkejut. Apa sebegitu anehnya melihat seorang gitchirawa tertawa? Memang benar benar parah sekali si gitchi ini. Untung saja ada aku.

"Bukan, aku nangis." Ujarku kesal.

"Hah? Jadi kamu kalo nangis kayak gitu? Kok mirip ketawa." Atsumu san terlihat menimpali.

"Fyuuh.. gatau deh, aku sudah capek berdebat."

Wajahku berubah datar. Tidak sopan rasanya menghujat seseorang yang lebih tua dariku. Sial, kenapa tiba tiba saja aku menjadi kesal karena mereka? Tapi syukurlah setidaknya kami bertiga telah sampai di halte. Walaupun, harus menunggu lagi bus datang. 'shit.'

"Huh dasar bego! Udah tau dia ketawa masih nanya."

"Ya kamu deluan bego! Kenapa nanya kalo udah tau dia ketawa!!"

Sepertinya akan segera ada keributan. Apa besok sebaiknya aku menggunakan headphone ya?

"Apasih kan aku nggak percaya aja kalo dia ketawa, dasar atsumu Bego!"

"Heh, ngajak gelud? Sini Bangs*t sini!"

CEKREKK!!

Kami bertiga mengalihkan pandangan pada sumber suara. Seorang laki laki memakai seragam yang sama dengan si kembar miya menatap datar pada layar ponsel. Dia serius menatap ponselnya lalu menutup mulutnya yang tertawa. Matanya yang sipit menjadi ciri khas tersendiri untuknya.

'eh, si rubah?'

"Woi suna bego!! Kenapa di Poto. Apus ga!"

Osamu san terlihat marah marah. Dia menunjuk nujuk kearah laki laki yang diduga merupakan suna rintarou itu.

"Ayo gebukin suna!!" Atsumu san terdengar mengompori.

Aku yang sudah malas hanya diam saja ditempat sembari melihat keributan didepan mata. Aku sedikit terbahak ketika si kembar miya mengambil posisi hendak menyeruduk suna san. Rupanya mereka bisa kompak juga.

"Oi diem! Kalo kalian maju dikit aja aku bakal kirim Poto kalian ke kita san!"

"Kalo kamu kirim ke kita san, aku bakalan seruduk!" Ucap si miya kuning

"Eh bego! Kenapa kamu malah ancam balik?"

"Nggak tau tuh."

'Ck mereka memang bodoh sedari orok.'

"Huh, yaudah ngapain juga aku simpan foto kalian. Benar benar nggak penting." Suna san terlihat menekan sesuatu di ponselnya, sebelum memasukkan nya kedalam saku. Mata sipitnya lalu melihatku intens, agak terkejut sepertinya.

Atsumu san kelihatan menyadari itu. Ia segera mendekatiku.

"Hoi suna, ini cewek seram itu tau! Percaya nggak percaya dia sekarang mau bicara."

"Fyuhh, gimana sih atsumu san. Mulutku kan nggak bermasalah." timpalku kesal. Atsumu san hanya tertawa kecil saja lalu mencari masalah lagi dengan saudaranya.

Aku kembali melihat ke suna san. Dia tidak terlihat peduli rupanya. Ia mengambil ponselnya lagi lalu fokus memainkannya. Aku melihatnya dengan intens, tak sadar bahwa di depan sekarang telah berhenti bus yang akan mengantar kami ke sekolah masing masing.

Atsumu san masuk duluan ke bus diikuti oleh suna san. Aku masih melamun melihat mata blocker inarizaki itu. Sipit namun tajam. tidak heran orang orang sering mengaitkan dia dengan hewan rubah, sangat indah pikirku. Osamu san memandangiku bingung. Tangan besarnya menarik tanganku agar segera masuk ke bus.

CONTINUE || Haikyuu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang