------ • ------
Mataku terperangah, menatap seisi ruangan gym yang tampak besar dengan banyaknya bola berserakan pada lantai. Ruangan ini tak pernah kelihatan sepi walaupun sedikit saja. Cocok sekali untuk orang orang yang benci berada di rumah, atau tempat tempat berhawa sepi dan senyap.
"Gitchi!"
Aku tersentak.
"Kok bengong? Udah lima kali aku panggil, tetep aja nggak ada sautan."
"Oh, maniak susu." Aku tersenyum. "Aku nggak apa, cuma lagi mikirin sedikit hal nggak penting.
"Hal nggak penting?"
"Ya."
Dia duduk di sampingku, berselonjor pada lantai gym yang sedang ramai ramainya diinjak oleh anak murid sekolah lain.
"Apa sih 'hal nggak penting' nya? Bisa cerita?"
Aku diam. Menatap wajah Kageyama dari dekat seperti ini memang salah satu keuntungan. Kalau boleh ku nilai, dia ini adalah pria yang sangat baik. Walaupun, jika kepada Hinata dkk belum cukup baik sih--- tapi kuharap dia akan terus seperti ini kepadaku. Setidaknya, hingga aku lulus SMA.
"Ayo latihan, Kageyama. Kenapa malah duduk?" Suga san kelihatan membawa bola ditangannya. "Oh iya, gitchi. Kamu dipanggil sama Shimizu. Aku nggak tau buat apa. Tapi coba aja kesana, kayaknya penting."
Aku mengangguk pelan, berjalan kearah luar-- ke tempat yang ditunjuk oleh Suga san.
"Shimizu san! Kenapa?"
Wanita yang kupanggil seketika menengok. Didepannya sudah berdiri beberapa gadis, yang sudah kukenal merupakan manajer dari sekolah sekolah lain. Tapi jujur, aku melupakan semua nama nama mereka hehehe.
"Oh gitchi." Dia tersenyum. "Aku mau ngenalin manajer dari sekolah lain. Kayaknya mereka juga udah nggak sabar, mau kenalan sama kamu."
"Iya nih. By the way, kamu ini manajer baru ya? Salam kenal." Ia menjabat tanganku, kencang. "Namaku suzumeda kaori, kalo yang jelek ini namanya Yukie."
"Apaan sih? Orang aku cantik gini dibilang jelek." Gadis itu merengut, disaat temannya tertawa akibat humor yang ia buat sendiri.
Matanya kembali berpaling kearahku. "Kenalin aku shirofuku yukie, kami manajernya fukorodani. Yah, walaupun anak anaknya nggak normal, tapi tolong dimaklumi ya. Soalnya kami nggak punya pengalaman mendidik anak balita kurang kasih sayang kayak mereka."
Sial, aku hampir ketawa.
"Hahahaa kamu lucu yukie chan!" Gadis berambut hitam dengan kuncir dua menggantung di kepalanya lantas tertawa---- tampak imut. "Sekarang giliranku ya yang kenalan, hehehe. Salken! miyanoshita eri dari SMA ubugawa. Kamu bisa panggil sesukamu, santai aja kalo sama aku sih." Ujarnya ramah.
"Kalo aku otaki mako, manajernya shinzen. Salken." Jelasnya singkat, padat dan ramah.
Aku tersenyum lebar. Beruntung sekali mendapatkan teman perempuan yang sejalur seperti mereka. Tampak ramah, dan yang paling penting adalah cantik. Kenapa? Karena aku juga akan dinilai cantik jika dekat dekat dengan mereka. Hehehe.
"Salken!" Aku membungkuk. "Namaku Kimura gitchirawa, bisa dipanggil gitchi, Chichi cantik, atau Kimura. Yang paling penting jangan panggil rawa, karena saya bukan buaya."
Sontak pada detik itu juga, semua gadis manajer tertawa. Membuatku agak bangga, karena mereka tertawa akibat perkenalan singkat yang kubuat. Padahal sih, aku sama sekali nggak bermaksud bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTINUE || Haikyuu!
FanfictionBukankah aku sudah mati? Kenapa aku ada disini? Aku tidak akan pernah melupakan fakta bahwa aku secara ajaib melanjutkan hidup sebagai cewek kelas satu yang dikenal dingin dan pendiam di karasuno high school. Dengan kata lain, aku berada di dunia ha...