Hari itu, setelah Jungkook ditinggalkan begitu saja dengan perasaan kosong melompong, ditatap seolah pria itu adalah hantu paling mengerikan yang harus dihindari, ditinggalkan dengan ribuan pertanyaan yang sukses memenuhi kepala, Jungkook bergegas untuk menemui Irene.
Sialnya, seorang perawat menghalanginya dan mengatakan bahwa dia harus membantu professor di ruang bedah.
Pukul enam sore menjelang malam, dia baru bisa bertemu Irene lagi di ruangannya. Saat itu Irene terlihat hendak pulang dengan sudah bersiap membawa tas dan melepas jubah dokternya, namun kedatangan Jungkook membuat wanita itu harus tinggal dan menghadapi situasi.
Duduk, disertai canggung dan cara memandang yang berubah.
Jungkook yang terkejut jika Irene ternyata mengenal Yerim. Dan Irene yang barangkali lebih terkejut jika pria yang selama ini meninggalkan Yerim dan ia umpati diam-diam adalah Jeon Jungkook, Dokter Bedah baru yang dikenalnya dua tahun lalu ketika pria itu sempat menjalani masa residen di rumah sakit ini selama beberapa bulan, sebelum kembali lagi ke Amerika. Dan setelah menyelesaikan studinya, pria itu memilih bekerja di rumah sakit ini.
Jika diingat, Yerim memang tak pernah menyebutkan nama Ayah kandung Runa ketika konsultasi padanya. Yerim juga tak pernah memperlihatkan fotonya. Irene sendiri tidak ingin memaksa Yerim untuk mengungkapkan hal itu, sebab dia hanya akan berfokus pada perasaan yang Yerim rasakan. Yerim juga terlihat enggan membawa nama pria itu naik ke percakapan setiap sedang konsultasi. Apalagi menunjukkan foto.
Siapa sangka jika sosok dokter bedah termuda, dokter tampan idaman mahasiswi kedokeran yang sedang magang hingga perawat rumah sakit, yang Irene pikir masih single dan tentu saja tak pernah Irene pikir sosok itu ternyata--sudah memiliki anak, sosok yang cukup dekat dengannya ini, adalah pria yang selama ini menjadi luka bagi Yerim dan Runa.
Namun tentu saja, mengesampingkan rasa terkejut luar biasa dan cara pandang yang saat ini berubah, Irene tidak ingin langsung menghakimi si Jeon melalui cerita yang hanya ia tahu dari sudut pandang Yerim selama ini.
Irene ingin mendengarkan Jeon Jungkook dulu, tentu saja jika pria itu berkenan menceritakan. Sebab selama ini pria ini tidak terlihat layaknya pria bajingan yang tanpa hati meninggalkan wanita yang dihamilinya hingga dibiarkan melahirkan dan merawat anaknya sendirian. Oh, well, memang jaman sekarang kau tidak bisa asal membaca sifat seseorang hanya dari penampilannya saja.
Keheningan mereka pecah diawali dengan Jungkook yang bertanya bagaimana Irene bisa mengenal Yerim dan Runa.
Irene pun mulai menceritakan dengan suara teduhnya, "Pertama kali bertemu dengannya ketika aku magang di rumah sakit Incheon. Itu sepuluh tahun yang lalu. Aku ingat betul pertemuan pertama kami. Dia gadis yang sangat muda, kurus, menggendong anaknya sambil terantuk-antuk ketika mengantri pengambilan obat. Satu kalimat yang tercetus dalam kepalaku saat itu, ―'Ah, kasihan sekali gadis manis ini. Dia pasti sedang mengalami hari yang berat.'―Aku iba, prihatin dengan kondisinya. Aku mendekatinya dan saat itu aku menyadari bahwa dia sangat menjaga jarak dengan orang asing, seperti ketakutan. Pada pertemuan pertama itu, hanya sesaat. Gerakkan dari hatiku membuatku memberinya kartu namaku. Jika kita ditakdirkan bertemu, maka kita akan bertemu lagi, dan aku berharap dalam kondisi yang lebih baik," Irene terdiam sesaat,
"Kemudian aku tak pernah bertemu dengannya lagi hingga dua tahun berikutnya, dia datang ke alamat praktik konsultasiku di Seoul. Aku tidak melupakannya, aku ingat jelas dan aku menyambutnya. Hari itu, aku sedang banyak menangani anak remaja sembilan belas tahun seusianya yang berkonsultasi mengenai ujian kelulusan, perguruan tinggi, tuntutan nilai. Hanya Yerim yang berbeda diantara mereka. Yerim datang dengan kasus yang berbeda." Irene terdiam sejenak, menatap Jungkook semakin lamat diliputi perasaan nyeri yang diingatnya ketika melihat Yerim hari itu, satu-satunya remaja yang datang dengan kasus tentang menjadi Ibu tunggal di usia itu, "Kurasa kau tahu apa itu, Jeon."
KAMU SEDANG MEMBACA
In Silence
FanfictionPUBLISHED SINCE : 18 DECEMBER 2020 -DON'T DO PLAGIARISM!- ❝ Setiap sedang disuguhi harapan untuk belajar mencintai, harapan itu dipatahkan. Berulangkali, sampai pada malam di mana ia ditinggalkan bersama seorang bayi di dalam perutnya. Kim Yerim tah...