"Halo Runa,"
Min Hyemi menyapa hangat ketika melihat Runa baru saja memasuki kelas.
Gadis berperawakan manis, mungil dan imut itu menggendong tas berwarna lilac. Pagi ini, rambut Runa dikepang dua dengan ujung rambut yang membentuk gulungan kecil. Menggemaskan sekali.
"Halo juga Hyemi!" Runa duduk di samping teman dekatnya itu. Selain ketua kelas, Hyemi juga teman sebangkunya.
"PR menggambarmu sudah selesai? Boleh lihat hasil gambar mu?" tanya Hyemi penasaran.
"Boleh!" Runa meletakkan tas lilac nya di belakang kursi. Mengeluarkan buku gambar dan krayon baru nya yang dibelikan Dokter Jeon tempo hari.
Membuka hasil gambarannya di hadapan si teman dekat.
"Sudah kuduga! Gambar mu memang yang terbaik!"
Guru kelas seni memberi tugas murid-murid untuk menggambar apel merah. Hyemi kagum dengan gambaran Runa yang memiliki bentuk sempurna dengan model apel sungguhan! Gradasi warna nya pun sangat pas dan Hyemi yakin itu adalah gambar paling sempurna di kelas.
"Tidak juga ih," balas Runa terkekeh kecil.
"Hei, aku sudah melihat gambar teman-teman. Dari semuanya, gambar mu ini yang paling bagus."
Seorang bocah laki-laki tiba-tiba mendekati bangku dua gadis cilik tersebut. Hyemi dan Runa sontak terdiam menemukan Lee Haru berdiri di hadapan mereka.
Runa segera menunduk setengah was-was, sementara Hyemi memasang ekspresi geram.
"Mau apa kau Haru?" tanya Hyemi dengan nada tak senang. "Jangan buat keributan lagi."
Tetapi sesaat kemudian, menemukan ekspresi Haru yang berbeda, Hyemi mengkerutkan kening heran.
Haru nampak menunduk malu-malu, sangat berbeda dengan tampang bar-bar tengil khas Lee Haru biasanya.
Haru berdiri tepat di depan bangku Runa. Runa semakin memalingkan wajah tak nyaman. Sampai sesaat kemudian, Haru menyodorkan sesuatu dari belakang punggungnya. Sebuah kotak kue yang berisi Cheesecake.
'Runa suka Cheesecake'-- Haru mengingat kata Dokter Jeon kemarin.
Hyemi semakin heran dengan maksud kedatangan Haru. Sementara Runa melirik kotak kue itu setengah-setengah dan sukses tak mengerti.
Ucapan yang keluar dari bibir Haru selanjutnya, semakin membuat dua gadis cilik itu terkejut,
"Mianhae, Runa."
"A-apa?" sontak Hyemi membalas kaget.
"Aku tidak bicara padamu Min Hyemi. Bisa kah kau pergi sebentar? Aku mau bicara pada Runa." semprot Haru kesal pada Hyemi.
"Bicara apa? Aku tak akan membiarkanmu mengganggu Runa lagi."
"Aku tidak mengganggu Runa lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
In Silence
FanfictionPUBLISHED SINCE : 18 DECEMBER 2020 -DON'T DO PLAGIARISM!- ❝ Setiap sedang disuguhi harapan untuk belajar mencintai, harapan itu dipatahkan. Berulangkali, sampai pada malam di mana ia ditinggalkan bersama seorang bayi di dalam perutnya. Kim Yerim tah...