19 | If I Could Turn Back Time

1.8K 341 353
                                    

[Ada pengumuman penting di bawah, mohon respon. Terima kasih cinta♡]

○○○

Playlist song untuk part ini

○○○

Sudah tiga hari Jungkook tidak pulang ke apartemen, dia banyak menyibukkan diri di rumah sakit. Di luar jam kerja nya sekalipun, dia lebih memilih berkeliling di rumah sakit dari pada kembali ke Apartemen untuk overthinking. Atau membantu junior nya dan teman sesama dokter nya. Seolah Jungkook memang sedang membutuhkan distraksi dari memori nya mengenai apa yang ia lihat tiga hari yang lalu.

Denyutan nyeri di dadanya, rasa sesak yang menggelora ketika melihat pemandangan dua orang yang ia cintai bersama sosok lain yang membuat mereka nyaman dan malah bukan dirinya, masih terasa sangat jelas hingga detik ini.

Jungkook sangat ingin bertemu, sangat ingin masuk ke dalam sana dan egois membawa Runa dan Yerim di sisinya, namun pada saat yang sama pula Jeon Jungkook tidak sanggup menghancurkan senyuman gembira yang terpancar dari putri dan wanita nya malam itu. Maka, Jungkook memilih menahan diri, mundur, mengamati dari jauh, menjernihkan pikiran, dan kembali memikirkan waktu yang tepat.

Ponsel Jungkook bergetar, tertera nama Han Taeri di layar. Pria itu mendecak super kesal, ingin menonaktifkan ponsel tetapi tidak bisa pada jam kerja begini sebab khawatir bila ada panggilan penting. Sedangkan Taeri sudah menghubunginya lebih dari dua puluh kali sejak tadi sore. Dia sudah pernah memblokir nomor Taeri, tetapi wanita itu selalu punya cara menghubunginya kembali dengan nomor baru atau nomor manajernya. Atau yang lebih parah, wanita itu akan mendatangi Jungkook di Apartemen.

Pria itu memutuskan mengangkatnya, menjawab dingin, "Apa?"

"Aku di taman rumah sakit mu. Aku yang masuk atau kau yang ke sini―"

"Kau gila?!" kejut Jungkook. Beberapa saat yang lalu Jungkook baru saja selesai melakukan operasi usus buntu pada salah satu pasien nya.

"Iya, karena mu. Sudah kuhubungi puluhan kali tapi tidak kau angkat."

"Tidak. Sejak dulu kau memang wanita gila." Jungkook pergi ke tempat sepi untuk menjawab Taeri. Dia butuh tempat sunyi untuk meluapkan makian pada wanita ini.

"Jung, aku lelah. Aku sangat sibuk dan baru punya waktu untuk menemuimu. Aku ingin melihat wajah mu."

Jungkook mendecih sinis, "Aku tidak ingin melihatmu. Pergi lah."

Taeri menghela napas, membalas tenang, "Oke aku akan masuk ke dalam rumah sakit dan mencarimu―"

"Sial. Aku ke sana saja."

Setelah sambungan diputus langsung oleh Jungkook, Taeri tersenyum penuh kemenangan dibalik masker yang menutupi setengah wajahnya.

Menunggu selama sepuluh menit, Taeri akhirnya dapat melihat wajah pria yang amat ia gilai dan ia rindukan. Jungkook menemukannya duduk di sebuah kursi taman. Pria itu masih mengenakan scrub suit biru muda yang biasa dikenakan Dokter ketika di ruang operasi. Dalam balutan pakaian tersebut, tubuh atletis pria itu tercetak jelas. Dada nya yang bidang dan tegap, proporsi yang ideal membuat Taeri sangat suka melihat Jungkook memakai pakaian itu.

"Miss you so much, sexy." Taeri segera menerjang Jungkook dengan pelukan.

Namun tak sampai satu detik, Jungkook melepas paksa pelukan Taeri dan menyentak kasar wanita itu.

In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang