A Precious Wife ✔

➷Di Usir➷

Sebelumnya aku mau kasih tahu kalo cerita ini Remake dari cerita kak LiannQueen dan tentunya juga udah dapet izin buat publish dengan cast yang berbeda.. Thank you kak❤

"Papa, jangan tinggalkan aku... Papa, kenapa? Kenapa kau pergi meninggalkan aku? Kenapa?" Suara isak tangis memenuhi rumah duka keluarga Huang dan gadis yang sejak tadi menangis memandangi foto mendiang ayahnya itu adalah putri kadung Tuan Huang. Huang Renjun.

Hari ini, Tuan Huang meninggalkan dunia beserta isinya untuk selama-lamanya, awan hitam dan tangis sedih bercampur menjadi satu di dalam rumah duka. Gadis cantik dengan pakaian serba hitam menangis di depan foto mendiang ayahnya sejak beberapa jam yang lalu, dia tidak pernah membayangkan bawa ayahnya akan pergi meninggalkannya dengan begitu cepat, hatinya tentu saja sakit bila mengingat kenyataan ini. Semua ini bagaikan mimpi buruk untuknya. Renjun belum siap atau ia memang tidak pernah siap kehilangan sosok ayah yang ia sayangi dalam hidupnya.

Sedang di sudut ruangan terlihat seorang wanita paruh baya dan wanita seusia dengannya berdiri menatap dirinya acuh, berpura-pura menangis dan bersimpati kecil. Dua orang itu adalah ibu dan adik tirinya yang sejak awal sudah tidak menyukai dirinya dan hanya mengincar perusahaan serta uang ayahnya saja. Ironis sekali bukan.

Dan mungkin saja, kematian ayahnya yang tiba-tiba ini adalah rencana jahat dari dua manusia itu. Benar-benar kejam sekali.

"Tck, benar-benar buang waktu saja". Ujar wanita paruh baya itu sambil menatap Renjun rendah.

"Benar Ma, aku bosan disini... Pulang saja yuk". Rengek gadis yang berdiri di sampingnya manja.

Ibunya itu tersenyum dan kemudian mengangguk kecil menyetujui usulan putrinya itu dan mereka pun perlahan-lahan berjalan menjauh, keluar dari rumah duka itu, meninggalkan Renjun di sana yang tengah bersedih akibat kepergian ayahnya.

⋇⋆✦⋆⋇　

"Mama, k-kenapa? Kenapa semua bajuku di keluarkan?" Renjun menatap baju-baju nya yang berserakan di luar rumah, dia baru saja pulang dari rumah duka dan terkejut sesampainya di rumah malah melihat semua pakaian miliknya berada di luar rumah dengan tas koper besar. Ada apa sebenarnya, Renjun tidak mengerti.

Wanita paruh baya yang berdiri di ambang pintu itu berkacak pinggang dan menatap Renjun sinis. "Dasar bodoh, apa kau masih tidak mengerti juga?!" Suaranya begitu keras membentak Renjun, tidak ada lagi ibu yang lembut dan penuh kasih sayang, semua seolah hilang dan tatapan mata itu penuh kebencian. Renjun bahkan sampai tidak mengenali siapa wanita ini.

"Huang Renjun! Dengarkan aku!! Mulai sekarang kau bukan lagi putri dari keluarga Huang."

"Apa?! Kenapa begitu, Ma, kenapa? Apa salah ku?". Renjun menatap ibunya dengan pandangan nanar, dia baru saja kehilangan ayahnya dan apa lagi sekarang? Kenapa ibunya berubah menjadi jahat kepadanya, atau selama ini memang ibu tirinya hanya berpura-pura baik. Renjun merasa bodoh sekarang.

"Salah mu? Sebenarnya kau tidak bersalah, hanya saja aku dan putri ku muak melihat wajah mu. Kau pergilah dari rumah ini, kemana pun aku tidak peduli!!" Tegas wanita itu tak berbelas kasih sama sekali pada Renjun.

Renjun tentu terkejut dengan semua ini, kenapa dia harus pergi? Apa salahnya? Bukankah selama ini hubungan mereka sangat baik? Lalu kenapa tiba-tiba Renjun di usir pergi dari sini?

"Mama jangan lakukan itu? Aku mohon, aku akan tinggal dimana jika mama mengusir ku? Papa baru saja meninggal, Ma." Renjun memohon sambil memegangi tangan ibunya meminta agar tidak di usir, tapi ibu tirinya itu menepis kasar tangan Renjun hingga gadis itu terjatuh di lantai.