Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu dan semua terasa begitu cepat berlalu, siapa sangka banyak sekali momen-momen yang telah Jeno dan Renjun lewati, momentum itupun seolah membekas di ingatan. Masih sangat melekat di ingatan Renjun bagaimana pertemuan pertamanya dengan Jeno di rumah sakit ketika ia merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya.
Ketika Jeno menawarkan diri untuk membantunya membalaskan dendam pada orang yang telah membunuh ayahnya dan juga membuatnya menderita.
Bagaimana ia akhirnya mengetahui sisi lain dari sosok Jeno yang ternyata memiliki luka masa lalu.
Bagaimana Jeno menyelamatkannya dari si brengsek Seungho, kemudian bagaimana Jeno rela tertembak timah panas demi melindunginya.
Dan bagaimana akhirnya ia jatuh cinta pada sosok Jeno yang selalu mengulurkan tangan untuk menolongnya setiap saat.
Tentang Siyeon yang berambisi untuk membuatnya menghilang agar bisa kembali pada Jeno.
Hingga akhirnya ia memiliki dua malaikat kecil yang sangat berharga, juga begitu banyak momen-momen lainnya yang masih tersimpan rapi dalam benak Renjun yang tak mungkin ia lupakan begitu saja.
Sama halnya dengan Renjun, Jeno pun tidak akan pernah lupa hal yang telah terjadi selama ini.
Jeno ingat bagaimana saat ia kembali dari London, Renjun sama sekali tak membiarkan ia pergi kemana pun selama satu bulan dan hanya menemani sang istri ke manapun Renjun pergi, membelikan apapun yang Renjun inginkan dan harus betah dengan segala rengekan Renjun dan permintaan yang kadang di luar nalar.
Jeno juga ingat bagaimana ia begitu khawatir dan cemas saat Renjun berjuang untuk melahirkan anak-anaknya, bahkan ia mendapatkan kejutan yang tak terduga sebab ternyata anaknya tidak hanya satu melainkan dua sekaligus, semakin berkali lipat kebahagiaan Jeno.
Jeno ingat saat pertama kali ia menggendong kedua anaknya, bahkan ia sampai tak bisa menahan tangis haru karena bahagia.
Jeno ingat saat harus terjaga setiap malam sebab anak-anaknya terbangun, entah karena buang air ataupun haus.
Ia juga ingat bagaimana pertama kali ia belajar mengganti popok sang anak menggantikan Renjun yang lelah.
Ia ingat saat anak-anaknya mulai belajar merangkak kemudian berjalan dan memanggilnya Daddy untuk pertama kali, itu adalah kenangan yang sangat indah bagi Jeno dan juga Renjun.
Kini kedua malaikatnya telah tumbuh menjadi anak-anak yang cantik dan juga tampan, mereka berdua sangat aktif hingga kadang Jeno kesulitan untuk mengikuti pergerakan sang anak yang gesit.
Meskipun sekarang Haechan, Lucas, Jaemin dan Mark sudah tidak tinggal di rumah ini lagi, tetap saja setiap hari kediaman Jeno selalu berisik dan tidak ada ketenangan akibat ulah kedua anaknya, juga Renjun semakin sering berteriak-teriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Precious Wife ✔
Romance[REMAKE] [GS/NOREN] Huang Renjun, gadis bernasib malang karena takdir yang begitu kejam seolah tidak adil pada dirinya. Ayahnya yang ia sayangi baru saja meninggalkan dirinya seorang diri di dunia ini, kemudian rumah yang ia punya serta harta melim...