Sorry for typo
·
·
·
·
·◆️◆️◆️
Tiga hari di rawat, akhirnya Renjun di perbolehkan pulang karena memang tidak ada luka serius hanya luka-luka kecil, di rawat di rumah dengan obat jalan pasti juga akan sembuh. Tapi yang membuat pihak rumah sakit khawatir adalah kondisi psikis Renjun yang sulit di mengerti, kelihatannya baik-baik saja tapi sang gadis bisa berbuat nekat seperti sebelumnya. Tidak ada yang tidak mungkin. Sejak hari itu memang Renjun tak melakukan lagi aksi nekatnya untuk bunuh diri, tapi bisa saja dia melakukan hal gila itu lagi tanpa sepengetahuan siapapun.
Hari ini setelah dia keluar dari rumah sakit, Lucas yang menjemputnya tanpa Jeno. Dalam perjalanan pulang di gadis hanya duduk diam dengan tatapan mata kosong. Lucas mencoba mengajaknya berbicara tapi tak mendapatkan respon dari sang lawan, seolah dia mengendarai mobil itu sendirian, jadi ya Lucas kembali saja fokus pada jalanan tak mau ambil pusing.
Sesampainya di mansion Jeno yang mewah bak istana pun Renjun masih diam tanpa minat. Seolah tidak terkejut juga kagum dengan keindahan dan kemewahan mansion milik Jeno yang tidak ada duanya di Korea.
Lucas keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Renjun, meskipun tanpa Lucas membukanya si gadis masih punya tenaga untuk hanya sekedar membuka pintu mobil, Jeno berdiri di depan pintu rumahnya menyambut kedatangan Renjun. Renjun keluar dari dalam mobil, ekspresi wajahnya datar tak ada senyum sama sekali, persis seperti mayat hidup.
"Mari Nona." Lucas mempersilakan Renjun untuk berjalan lebih dulu menghampiri Jeno yang berdiri di depan pintu masuk.
"Mulai sekarang kau akan tinggal disini, aku telah menyiapkan semua keperluan mu" Ucap Jemo dengan nada bicaranya yang khas dan menyejukkan siapa saja yang mendengarnya. Tapi tidak bagi Renjun, suara Jeno bagai angin lalu dan gadis cantik itu hanya menatap sekilas lalu membuang muka. Tidak tertarik sama sekali. Jujur saja Jeno merasa kesal karena di abaikan oleh Renjun, tapi mengingat kondisi Renjun dia tak mau meledak di hadapan sang gadis. Dia berusaha meredam emosinya sendiri. Bisa gawat jika si gadis kembali nekat seperti kemarin.
Jeno membawa Renjun masuk kedalam istananya, tak hanya tampilan luar yang mewah dalamnya pun sangat mewah dan penuh dengan barang-barang mahal. Ruang tamunya sendiri langsung menghadap kolam renang dengan jendela kaca besar yang indah.
Ruang tamunya saja semewah ini, bagaimana dengan dapur, ruang makan dan yang lainnya? Pasti lebih mewah lagi.
"Aku akan menunjukan kamar mu, kau bisa istirahat di sana"
Renjun memang tidak mengatakan apapun, tapi dia terus mengikuti langkah kaki Jeno.
Lucas? Pria itu tengah memasukan mobil kedalam garasi, mungkin setelah ini akan pergi ke dapur untuk makan. Ya, rumah ini cukup luas dan banyak kamar yang kosong, Jeno hanya menyewa beberapa pelayan dan tukang kebun jadilah dia mengajak teman-teman atau bisa dibilang orang kepercayaannya untuk tinggal disini. Termasuk Lucas.
Jeno berada di lantai dua rumah ini bersama dengan Renjun, di depannya ada sebuah pintu berwarna putih. Jeno mengeluarkan sebuah kunci dari dalam saku celananya lalu memasukan nya ke dalam lubang kunci setelah itu dia memutar kunci tersebut hingga berbunyi 'klik', kemudian Jeno memutar kenop pintu dan pintu itu terbuka.
Jeno masuk kedalam, dia menoleh karena Renjun tak mengikutinya masuk kedalam kamar itu.
"Kenapa hanya berdiri disitu? Ayo masuk"
Renjun akhirnya melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar. Kamarnya benar-benar luas, dengan nuansa putih dan ungu. Ranjangnya juga besar dan ada sofa juga di dekat jendela yang menuju ke balkon, juga ada televisi, lengkap sudah. Bener-bener indah sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Precious Wife ✔
Romance[REMAKE] [GS/NOREN] Huang Renjun, gadis bernasib malang karena takdir yang begitu kejam seolah tidak adil pada dirinya. Ayahnya yang ia sayangi baru saja meninggalkan dirinya seorang diri di dunia ini, kemudian rumah yang ia punya serta harta melim...