◖Younghoon◗  

6.2K 704 44
                                    


✧༺♥༻✧

Jeno tidak suka tinggal lama-lama di rumah sakit, bau obat juga perawat yang keluar masuk ruangan membuat Jeno semakin tidak ingin tinggal lebih lama lagi, ia tidak nyaman. Jadi hari ini ia memutuskan untuk pulang bersama dengan Renjun juga tentunya, dia lebih suka di rawat di rumah dengan Yohan yang datang untuk memeriksa kondisinya sampai ia pulih.

Selama perjalanan menuju mansion, tidak ada percakapan apapun antara Jeno juga Renjun, si wanita rupanya masih marah pada si pria karena kejadian beberapa waktu lalu dan Jeno tentunya semakin gencar menggoda Renjun, tapi imbasnya Renjun tidak mau tidur satu ranjang lagi dengannya. Mungkin itu juga yang membuat Jeno tidak betah di rumah sakit.

Mereka sampai di mansion, saat mobil itu sempurna berhenti Renjun langsung turun tanpa menunggu Jeno, bahkan ia menutup pintu mobil dengan tidak santai, ia masuk kedalam dan mendapati Haechan dengan wajah sedih berlari kecil menghampirinya. Setelah Renjun dan Jeno pergi ke Busan, besoknya Haechan pergi ke Paris untuk menghadiri sebuah acara fashion dan tidak tahu kabar tentang Renjun yang di culik dan terluka, ia baru tahu pagi tadi saat baru sampai kemudian melihat Lucas yang berpakaian rapi hendak menjemput dua manusia itu.

"Huwaa~ Renjun-ah, maaf aku tidak tahu jika kau masuk rumah sakit," Ucapnya dengan mata berkaca-kaca, ia menyesal karena tidak tahu tentang kabar ini dan malah menikmati acaranya di Paris, jika ia tahu pasti Haechan langsung mengambil penerbangan lebih awal dan segera menjenguk Renjun. Dia menatap Renjun, lengan kirinya masih di perban juga ada bekas luka di pipi kirinya juga. Astaga, apa yang terjadi? Pasti ini sangat mengerikan untuk Renjun. Pikir Haechan menatap Renjun kasihan.

"Tidak apa-apa, Haechan. Sekarang aku sudah baik-baik saja, tinggal menunggu lukanya membaik," Renjun memberikan seulas senyum di wajahnya pada Haechan, ia senang karena ada orang yang menghawatirkan dirinya. Ya, sekarang ini adalah rumahnya, orang-orang disini adalah keluarga, begitulah Renjun mengartikannya.

"RENJUN-AAAHHHH!!" Adalah Jaemin yang baru keluar dari dalam kamar, ia sudah sembuh beberapa hari yang lalu tapi si bodoh Mark melarangnya untuk menjenguk Renjun dengan alasan ia masih sakit dan harus istirahat sampai benar-benar sembuh, bahkan ia mengunci Jaemin di dalam kamar agar tidak pergi kemana-mana. Benar-benar pria yang menyebalkan.

"Syukurlah kau sudah kembali, aku khawatir sekali." Jaemin mengamati Renjun, untung saja tidak ada luka yang parah. Ia bahkan sudah membayangkan yang tidak-tidak dan semua itu karena Mark yang melarangnya melihat Renjun.

"Aku juga senang melihat mu sudah sembuh."

"Aku ini gadis tangguh, luka kecil seperti itu tidak akan membuat ku sakit terlalu lama."

Renjun terkekeh pelan mendengar ucapan Jaemin begitu juga dengan Haechan. Ia tidak membayangkan, bagaimana jika dua wanita ini tahu bahwa Renjun sempat ingin pergi, apakah mereka akan mencarinya atau membiarkan Renjun? Sekarang Renjun tahu jawabannya, mereka akan menghawatirkan dan berusaha mencarinya, karena sekali lagi mereka adalah keluarga dan Renjun benar-benar merasa bersyukur karena bisa berada di tengah-tengah orang seperti mereka.

Jeno masuk kedalam rumah bersama dengan Lucas di belakangnya, ia tersenyum samar melihat para wanita di rumah ini hidup dengan rukun. Jeno memang tidak pernah salah dalam menilai seseorang, ia tidak begitu saja memilih mereka sebagai orang-orang yang Jeno percayai. Dan Jeno tidak menyesal telah bersama dengan orang-orang ini selama bertahun-tahun, hanya saja ia merasa sedih karena satu rekan yang tidak bisa ia selamatkan. Sejak saat itu Jeno selalu berusaha untuk melindungi apa yang harus ia lindungi.

"Kau terlihat sehat, Jeno," Ucap Jaemin menyadari kedatangan Jeno. Di lihat dari manapun Jeno nampak baik-baik saja, tidak seperti orang yang baru saja terkena luka tembak.

A Precious Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang