♡Will You Marry Me, Again?♡

6.6K 687 86
                                    

Vote dulu yuk....
.
.
.
.
.

Younghoon menghela napas untuk ke sekian kalinya selama perjalanan menuju apartemen. Dengan langkah kaki yang tak bersemangat, Younghoon melangkah menuju unit apartemennya. Hari ini, rasanya seperti hari sial untuk Younghoon karena dia gagal mengajak Renjun makan siang bersama dan saat pulang tadi sang gadis langsung pulang dengan terburu-buru seolah menghindari dirinya, padahal Younghoon berniat mengajak Renjun untuk pulang bersama.

Younghoon menekan password pintu apartemen kemudian masuk ke dalam. Ketika lampu apartemen menyala, mata Younghoon membulat dengan ekspresi wajah terkejut.

“Halo kawan... senang melihatku?” Rupanya hal yang membuat Younghoon terkejut adalah kedatangan Hendry, Younghoon tersenyum dan mengangguk kecil.

“Kenapa tidak bilang kalau sudah sampai? Aku kan bisa menjemputmu, Hyung,” Younghoon ikut bergabung bersama dengan Hendry duduk di sofa.

“Ini namanya kejutan, Hoon.. kalau aku bilang tidak akan menjadi kejutan lagi dong,” Younghoon terkekeh, perasaannya sedikit membaik karena ada Hendry di sini. Setidaknya ia tidak sendirian meratapi nasib.

“Jangan sedih begitu! Kau masih belum kalah, Younghoon!” Hendry merangkul Younghoon, mencoba memberikan semangat untuk sahabat baiknya ini yang tampak lesu dan tak bersemangat.

“Bagaimana belum kalah? Dia sudah punya suami, Hyung.” Helaan napas kembali berhembus dari mulut Younghoon. Bagaimanapun juga, Renjun sudah menikah dan Younghoon tidak ingin merusak rumah tangga orang lain, dia jauh-jauh datang kesini bukan untuk itu.

“Memang kenapa kalau punya suami? Punya suami bukan berarti tak boleh mencintainya kan?”

Younghoon menatap Hendry aneh, ia mulai berpikir apakah Hendry tengah mengajarinya menjadi Pria perusak rumah tangga orang lain? Terkadang Younghoon tidak mengerti dengan jalan pikiran Hyung-nya ini.

“Ahh.. sudahlah Hyung, aku lelah mau istirahat.. hyung bisa gunakan kamar di sebelah atau di manapun juga boleh.” Ucap Younghoon lalu segera pergi meninggalkan Hendry.

“Hei, aku sudah jauh-jauh datang kemari dan kau mengabaikan ku? Bagaimana jika kita tidur bersama?” Goda Hendry.

“Tidak!”

“Ayolah Hoon,”

“Tidak! Jangan coba-coba masuk ke dalam kamarku!” Younghoon langsung saja menutup pintu kamarnya agar Hendry tidak masuk kedalam, sedangkan di luar Hendry tertawa dengan keras melihat ekspresi wajah Younghoon ketika menolak tidur bersama. Ia memang suka sekali menggoda Younghoon seperti ini.

.
.
.
.

Suasana makan malam di rumah Jeno sedikit aneh, karena sejak tadi baik Jeno ataupun Renjun tidak mengucapkan sepatah kata apa pun, ketika tangan mereka tak sengaja bersentuhan keduanya buru-buru menarik tangan dengan gerakan canggung seolah tengah terjadi sesuatu di antara keduanya. Haechan tidak bodoh, dia jelas tahu ada yang tidak beres dengan dua orang itu dan jiwa detektifnya tiba-tiba mengudara. Ia akan mencari tahu apa yang terjadi.

Selesai makan, Jeno langsung meninggalkan meja makan dan berjalan menuju ruang kerjanya. Sedangkan Renjun membereskan meja makan dan membawa piring-piring kotor ke bak cucian untuk di bersihkan.

A Precious Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang