✧༺♥༻✧Renjun berendam dalam bak mandi yang di penuhi dengan busa, hari ini cukup melelahkan tapi juga menyenangkan, untuk pertama kalinya ia melihat sisi lain Jeno yang energik dan penuh semangat, bahkan ia tertawa begitu lepas, ia menikmati hari ini dan sangat berterima kasih pada Jeno, sejenak ia bisa melupakan misi balas dendam yang membuatnya sedikit tertekan.
Renjun memejamkan kedua mata, membiarkan tubuhnya sedikit rileks di dalam bak mandi yang busanya perlahan-lahan menguap. Renjun ingin menyudahi acara berendam nya, mengingat sudah sangat lama ia berendam, namun ketika netra nya terbuka betapa terkejutnya ia mendapati Jeno berdiri tegap di depan pintu kamar mandi, menatap ke arah bak mandi dimana ia berendam sekarang.
‘Bodoh! Bagaimana bisa aku lupa mengunci pintu?!’ Runtuk Renjun menyadari kebodohannya yang lupa mengunci pintu kamar mandi, ia menenggelamkan tubuhnya lebih dalam lagi karena malu, tapi sialnya busa yang ia pikir bisa membantu menutupi tubuh telanjangnya telah menguap dan di sana Jeno masih berdiri dengan tatapan yang errr... sulit untuk di artikan ke arahnya.
“Ah! Maaf aku tidak tahu jika kau sedang mandi, ku pikir kau ada di dapur, lagipula tidak ada suara air dan juga pintunya tidak di kunci, jadi kupikir tidak ada orang, maaf.” Jeno berucap dengan suara serak juga pandangan mata yang tidak fokus, ia mencoba mengalihkan atensinya dari bak mandi. Setelah itu, Jeno langsung keluar dan menutup pintu kamar mandi kembali.
‘Bodoh, Renjun bodoh!’ Renjun masih saja merutuki kebodohannya karena lupa mengunci pintu, astaga dia sangat malu sekali. Renjun mendesis pelan.
Renjun berdiri, meraih sebuah jubah mandi di dekat bak mandi, memakainya. Renjun membuka sedikit pintu kamar mandi, mengintip apakah Jeno ada di dalam kamar, ia bernafas lega karena tidak ada siapapun di dalam kamar ini. Buru-buru Renjun berlari kecil ke dalam walk in closet guna mengganti pakaiannya sebelum Jeno kembali.
Sedangkan di kamar mandi lain, tampak Jeno tengah mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin di bawah shower, ia sedang berusaha meredakan hasratnya yang sedikit terpancing akibat tidak sengaja melihat lekuk tubuh Renjun yang hanya tertutup sedikit busa dan air dalam bak mandi.
Ketika ia kembali ke dalam kamar, ia melihat Renjun sudah terlelap di balik selimut yang menutupi setengah tubuhnya. Ia melirik jam yang ada di dinding, pantas saja Renjun sudah tidur karena jarum jam menunjukan pukul sebelas malam dan pastinya sang gadis lelah karena acara kencan mereka hari ini. Jeno tersenyum, ia memposisikan diri untuk tidur di samping Renjun, tanpa melakukan apapun. Meskipun sebenarnya ia ingin memeluk tubuh Renjun tapi Jeno langsung menepis jauh-jauh pikiran bodohnya itu.
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
Jeno membuka kedua mata, sama seperti malam-malam sebelumnya, ia tertidur dengan lelap tanpa mimpi buruk. Ketika ia membuka kedua matanya dengan sempurna, Jeno mengerutkan kening karena sisi di sebelahnya telah kosong, Renjun tak ada. Kemana perginya sang gadis sepagi ini. Ia beringsut bangun, kamar mandi menjadi tujuan utama, namun setelah mengetuk hampir lima kali tak ada jawaban, Jeno membuka pintu, mengintip sedikit takut kejadian semalam terulang, tidak ada siapapun.
Jeno membuka kran air, ia membasuh muka dengan air, juga menggosok gigi, mungkin Renjun ada di luar ia akan melihat setelah urusan kamar mandinya selesai.
Di sisi lain, Renjun tengah sibuk berkutat di dapur menyiapkan sarapan, tiba-tiba saja saat bangun tadi ia ingin memasak, lagipula bahan makanan ini akan membusuk jika tidak segera di olah. Jeno mendengar suara besi yang saling berbenturan juga bau harum yang berasal dari masakan Renjun. Langsung saja ia bergegas menuju dapur guna melihat apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Precious Wife ✔
Romance[REMAKE] [GS/NOREN] Huang Renjun, gadis bernasib malang karena takdir yang begitu kejam seolah tidak adil pada dirinya. Ayahnya yang ia sayangi baru saja meninggalkan dirinya seorang diri di dunia ini, kemudian rumah yang ia punya serta harta melim...