Part 1 : Dongeng dan Teman Baru

498 40 5
                                    

"Clare!!"

Sebuah suara memenuhi ruangan serba pink itu, seorang gadis kecil yang tengah terlelap perlahan bangun dan turun dari kasurnya.

Gadis kecil itu berjalan tertatih-tatih menuju suara yang memanggilnya tersebut, begitu ia sampai di ruang makan tampaklah seorang wanita dan pria parubaya yang diduga Ibu dan Ayahnya.

Kemudian ia pergi menghampiri Cassie Nelson dan merentangkan tangannya, "Mama! Mama!" matanya yang berwarna emas itu mengerjap beberapa kali saat Cassie membalikkan tubuhnya kearah meja dan mengangkatnya untuk duduk dan mulai menyendok nasi.

"Mama, Mama! Claletta mau denger dongeng itu lagi, Ma!" didepannya Riley Nelson, ia tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Cassie yang mungkin sudah bosan membaca dongeng itu untuk sang putri kecilnya.

Cassie mendekati putrinya kemudian mengusap pelan kepala Claretta, ia lalu berjongkok menyamakan posisi putrinya itu. "Clare sayang, tidakkah kau bosan mendengar dongeng yang hampir pagi, siang, malam ...." Cassie menghela nafas panjang tidak melanjutkan ucapannya saat melihat ekspresi yang ditunjukkan Claretta.

"Sudahlah, Clare pasti sangat suka dengan dongengnya. Dongeng yang terkenal di Jerman hahaha." Riley yang masih tertawapun akhirnya bangun dan menghampiri Cassie dan Claretta.

Kemudian Riley berjongkok dan menatap Claretta lekat-lekat, "Clare ... nanti akan Ayah ceritakan dongeng baru, tapi sekarang kau makan dulu ya?" mendengar pernyataan Ayahnya, Claretta mengangguk dengan semangat dan meminta Cassie untuk cepat-cepat membuatkannya makanan.

***

"Mama! Mama!" Claretta yang sudah berumur lima tahun itu dengan semangat berlarian didalam rumah mencari ke setiap ruangan mencari Ibunya.

Hingga ia menemukan Ibunya berada di dapur seorang diri, Claretta pun memeluk Cassie dari belakang.

Cassie tertawa melihat Claretta yang bersemangat setelah pulang dari Kelompok Bermain itu.

"Ayahmu dimana, Clare?"

Claretta mengerjapkan mata emasnya beberapa kali kemudian menunjuk pintu depan.

"Ayah tadi beltemu dengan temannya di depan pagar." jawab Claretta sembari berlarian kecil menuju pintu.

Gadis kecil itu membuka pintu dan menatap Ayahnya senang, "Ayah, Mama bilang kangen sama Ayah!" sebuah seruan yang keluar dari mulut gadis kecil itu membuat Riley terperangah. Darimana putrinya belajar kata-kata yang maknanya belum tentu ia tahu(?).

Riley pun membuka pagar dan mengizinkan temannya dan putranya masuk. Riley menuntun Claretta juga temannya itu.

"Cassie siapkan teh ada tamu berkunjung!" teriak Riley sembari mempersilahkan seorang pria parubaya dan putranya untuk duduk diruang tamu.

Beberapa menit setelahnya, Cassie datang dengan dua gelas berisi teh dan makanan kecil.

"Ah maaf, saya tidak tahu kalau Tuan Stewart membawa anak Tuan!" Cassie gelagapan sembari menunduk.

Pria parubaya itu tertawa, "tidak usah sungkan, Nyonya Nelson. Kau bermain dengan Clare tidak apa? Ayah ingin membicarakan sesuatu dengan Tuan Nelson."

Cassie tersenyum sedikit kemudian mengajak anak dari Tuan Stewart dan juga Claretta ke kamar Claretta yang letaknya tak jauh dari ruang tamu.

Claretta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang