Ku pandang tujuh lautan,
tenang masih tak pulang.
Ku tatap biru langit,
haru tak hilang.
Dedaun pekat hijau,
gundah tak hirau.
Angin malam memeluk,
namun tak mendinginkan.Hanya di dekat-Mu
dan berulang-ulang menyebut
nama-Mu.
YOU ARE READING
Kopi Lelaki Semalam Dan Pujukan Bulan
PoetryDia hanya sendiri, melukis bulan diatas kopi.
(Tenang)
Ku pandang tujuh lautan,
tenang masih tak pulang.
Ku tatap biru langit,
haru tak hilang.
Dedaun pekat hijau,
gundah tak hirau.
Angin malam memeluk,
namun tak mendinginkan.Hanya di dekat-Mu
dan berulang-ulang menyebut
nama-Mu.