Dari rumah jiwaku
telah ku utus beribuan merpati
membawa surat-surat kepadamu.
Tepat pada malam bulan penuh itu,
pintu kamar renungan diketuk lembut,
salam bersulam rintihan,
ternyata, hanyalah risalah-risalah
yang pulang kebasahan,
menyampai perutusan
'Aku Maha Pengasih, Maha Penyayang.'
YOU ARE READING
Kopi Lelaki Semalam Dan Pujukan Bulan
PoesieDia hanya sendiri, melukis bulan diatas kopi.