Sinaran lampu neon
mencelah menyelinap masuk
ke setiap sudut penjara malam,
kunang-kunang mengejar kesilauan
sehingga terbakar hangus
menjadi debu-debu
yang membawa zat cahaya,
lantas memancar
menjadi cerminan bulan
yang bersimpuh di atas secangkir kopi.Secangkir kopi yang kekeringan,
menjadi bukti cinta dan rindu
yang telah kau titipkan
bagi hati-hati yang kecundang.Bergulungan syair dan puisi
menjadi sunyi,
membisu tak berkalam,
tak berhuruf, tak bersuara,
terhumban di tengah antara
kopi dan malam.
YOU ARE READING
Kopi Lelaki Semalam Dan Pujukan Bulan
PoetryDia hanya sendiri, melukis bulan diatas kopi.