Bibirmu
yang kau kucupkan semalam
masih segar berbau kopi,
pahit, namun menagihkan,
tumbuh mekar
sebagai jalan pulang
yang terang.Kau tak padamkan cahayamu,
agar bayangmu tak hilang
menjadi Rabithah penunjuk
sudut gelap dan terang.
YOU ARE READING
Kopi Lelaki Semalam Dan Pujukan Bulan
PoetryDia hanya sendiri, melukis bulan diatas kopi.
Bayang Dan Kucupan Semalam
Bibirmu
yang kau kucupkan semalam
masih segar berbau kopi,
pahit, namun menagihkan,
tumbuh mekar
sebagai jalan pulang
yang terang.Kau tak padamkan cahayamu,
agar bayangmu tak hilang
menjadi Rabithah penunjuk
sudut gelap dan terang.