Tumpah darahmu
adalah kekalahan bagiku,
bahkan ku haramkan tumpasku
pada selainmu,
hunuskan bilahan pedangmu,
biar ku mati di penjuru peluhmu,
sambut darahku sebagai kemenangan.Aku berbahagia atas kekalahanku,
itulah kemenangan bagiku,
selamanya.Semadiku dengan jubahmu,
perang sudah tamat.
YOU ARE READING
Kopi Lelaki Semalam Dan Pujukan Bulan
PoetryDia hanya sendiri, melukis bulan diatas kopi.